DAMPAK PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS DI DESA KEPEK KECAMATAN SAPTOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2000-2005)

SUYONO, NIM: 03350084 (2007) DAMPAK PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS DI DESA KEPEK KECAMATAN SAPTOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2000-2005). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (17MB) | Preview
	Text BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (12MB)

Abstract

Dalam kehidupan dunia fana ini, semua makhluk hidup tidak bisa lepas dari pemikahan atau perkawinan. Pernikahan merupakan jalan yang benar untuk memberbanyak jenis manusia dan agar jenis manusia ini tetap ada sampai datangnya tiupan sangkakala pertama kali kelak, pada hari kiamat. Orang yang melangsungkan suatu pemikahan bukan semata-mata untuk memuaskan nafsu birahi yang bertengger dalam tubuh dan jiwanya, melainkan untuk meraih ketenangan, ketentraman dan sikap saling mengayomi di antara suami istri dengan dilandasi cinta dan kasih sayang yang mendalam. Begitu agungnya pernikahan sehingga mereka yang telah melangsungkan pernikahan dianggap telah memiliki setengah dari agamanya. Guna memperoleh keagungannya ini, tentu jalan yang ditempuhpun adalah jalan yang mulia yaitu sesuai syarat dan rukun yang telah diatur dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974. Untuk mencapai itu umurpun diatur, jika ada yang ingin menikah akan tetapi belum cukup umur (pernikahan dini) hendaklah ada dispensasi dari Pengadilan Agama setempat. Masyarakat Desa Kepek Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul tergolong masyarakat yang sering melangsungkan pernikahan putra-putrinya dalam usia dini (kurang dari 19 tahun bagi pria dan kurang dari 16 tahun bagi wanita). Kebiasaan nikah dini adalah fenomena yang menarik untuk dikaji karena membuka kesempatan kepada penyusun untuk mengungkap apa yang menjadi latar belakang penyebab pernikahan dini di Desa Kepek. Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan rumah tangganya, dan bagaimanakah status hukum pernikahan dini yang telah dilakukan masyarakat tersebut. Sebagai dasar pijak dalam pembahasan skripsi ini dipergunakan kerangka teori, yaitu "kemaslahatan" yang sifatnya umum bukan yang khusus untuk perseorangan, artinya bahwa dalam kailannya dengan pembenrukan hukum atas suatu kejadian/ masalah dapat melahirkan kemanfaatan bagi kebanyakan umat manusia yang benar dan terwujud atau bisa menolak madharat. Guna memperoleh data yang aktual, selain kajian pustaka penyusun juga melakukan penelitian lapangan. Penelitian ini bersifat preskriptif oleh karenanya penyusun menggunakan pendekatan sosiologis dimana penyusun dapal mengenal orang (subyek) dan yang dialaminya dalam suatu masyarakat tertentu. Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa pernikahan dini di Desa Kepek disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah-faktor keluarga yang saling mendukung, tingkat pendidikan yang masih rendah, dan sangat minimnya kegiatan kepcmudaan di daerah tersebut. Di sisi lain, pernikahan dini ternyata menimbulkan persoalan, seperti; munculnya ketidakharmonisan dalam rumah tangga, pengaruh terhadap kesehatan mental anak dan menurunnya kesejahteraan keluarga. Bahkan pemikahan dini yang dilakukan masyarakat Desa Kepek selama ini tidak ada dispensasi dari Pengadilan Agama setcmpat melainkan dengan cara memanipulasi usia sehingga pernikahannya masih bisa dibatalkan menurul Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974. Dengan demikian kesiapan materi, mental dan fisik amat dibutuhkan sebagai bekal seliap insan yang hendak mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item