IMPLIKASI BANK ASI TERHADAP MAHRAM RADA

TATI FARIKHA, NlM.03350025 (2007) IMPLIKASI BANK ASI TERHADAP MAHRAM RADA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (12MB) | Preview
	Text BAB II, III,IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (12MB)

Abstract

Rada'ah atau hubungan persusuan dalam kajian fiqih munakahat merupakan salah satu sebab larangan melakukan hubungan pernikahan. Karena itu masing-masing pihak disebut mahram. Hal ini secara jelas disebutkan dalam al-Qur,an surat an- Nisa (4) ayat 23. Meskipun ayat yang menyebutkannya bersifat 'amm, oleh karena itu dalam menentukan batas-batas rada'ah yang menyebabkan keharaman nikah terdapat perbedaan pendapat ulama, sebagai upaya takhsis terhadap keumuman ayat tersebut. Tradisi menyusukan bayi kepada wanita lain sudah ada sejak zaman rasul, tetapi dalam tradisi tersebut, identitas dari wanita yang menyusukan tersebut sudah dikenal identitasnya dengan jelas. Sedangkan sekarang ini muncul bank ASI yang menyediakan ASI untuk bayi-bayi yang membutuhkan, ASI tersebut dikumpulkan dari beberapa wanita yang tidak dikenal identitasnya. Selain itu ASI yang disediakan bank ASI dalam satu botol tidak hanya berasal dari satu orang wanita tetapi bisa berasal dari lima bahkan enam orang wanita. Kemudian ASI tersebut disusukan kepada bayi. Dalam melakukan penelitian skripsi ini, penyusun membatasi pokok masalah hanya dalam satu uraian, yakni mempertanyakan implikasi bank ASI terhadap larangan melakukan hubungan pernikahan karena sebab susuan (mahram rada). Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini tergolong dalam jenis library research, yang bersifat deskriptif-analitik dengan metode deduktif. Dengan demikian penyusun melakukan uji pustaka dan menjelaskan berbagai hal yang berkenaan dengan bank ASI dan rada'ah Secara spesifik menjelaskan pokok masalah kemudian baru mengadakan analisa dengan mengedepankan pendekatan usul fiqih dalam hukum islam dan dengan bantuan disiplin psikologi sebagai ilmu bantu. Berdasarkan penelusuran dengan metodologi sebagaimana disebutkan di atas, penyusun menyimpulkan bahwa proses penyusuan melalui bank ASI yang selama ini berkembang tidak bisa menyebabkan haramnya melakukan pernikahan diantara sesama pengguna bank ASI karena proses penyusuan melalui bank ASI tidak tergolong dalam alasan ditetapkannya hukum mengenai haramnya melakukan hubungan pemikahan karena susuan, yakni hal tersebut tidak bisa menumbuhkan rasa sebagai ibu bagi yang memberikan ASI nya, dan juga tidak bisa menimbulkan rasa sebagai anak bagi yang meminum ASI dari bank ASI Selain itu juga proses penyusuan melalui bank ASI manimbulkan keraguan tentang berapa kadar air susu yang diminum oleh bayi tersebut dan ketidakjelasan identitas tentang siapakah wanita yang bisa dikategorikan sebagai ibu susunya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item