SPIRITUALITAS BAGI MANUSIA MODERN DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR (Analisa Filsafat Perennial terhadap Materi Pelajaran dalam Masyarakat Modern)

IMAN NULHAKIM, NIM. 99474496 (2007) SPIRITUALITAS BAGI MANUSIA MODERN DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR (Analisa Filsafat Perennial terhadap Materi Pelajaran dalam Masyarakat Modern). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (12MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)

Abstract

Hal pokok yang terjadi pada sistem kehidupan masyarakat modem adalah kekososngan spiritualitas akibat bangunan sainsnya sendiri. Hal ini dirasakan pada segenap sisi kehidupan yang semakin menyesakkan dada manusia dan nafas keseharian. Bukti nyata dari problematika spiritualitas ini terlihat dari angka bunuh diri di pusat modernitas, yaitu negara-negara maju sangat tinggi dibeberapa tahun terakhir. Reaksi atas kejadian ini menimbulkan kajian terhadap spiritualitas timur yang berdasar pada agama semakin banyak dilakukan semenjak akhir abad 20. Diantaranya yang dilakukan oleh mereka yang telah mengkaji fisika rasionalistik dengan menampilkan dasar-dasar kosmologis dari metafisika. Diantara mereka adalah para filosof dengan jalan mencari sisi spiritualitas pada sistem filsafatnya, yaitu melalui jalur filsafat perennial. Salah satu dari para pengkritik modernisme Seyyed Hossein Nasr. Dengan objek sasaran kritik pada doktrin Kristen yang telah menjadi cara pandang bangsa Eropa termasuk Amerika, Nasr memberikan pembahasan metafisika dengan mendasarkan pada tradisi-tradisi agama yang hadir sepanjang sejarah sebagai solusinya. Diketahui bahwa metafisika berisi pengetahuan suci. Pengetahuan suci ini ada dalam jantung setiap agama yang berarti wahyu dan menjadi dasar dari sains yang berarti pengetahuan manusia. Pengetahuan suci dalam kajian ini disebut scientia sacra, dalam al-qur'an disebut hikmah, dalam tasawuf disebut ilmu al-hudluri (ilmu laduni). Dengan berpegang pada scientia sacra, maka terjadi kesatuan faham antara Tuhan, sebagai Primum Mobile yaitu pengada dan pengatur alam semesta, alam semesta tempat planet bumi dan seluruh benda angka berada, dan manusia dalam satu sistemik sinergis yang harmonis. ibaratnya dari satu memancar wujud beraneka yang sesungguhnya satu. Dimana yang beraneka merupakan wujud potensial dalam satu kinerja sistemik. Dalam rangkaian satu sistem itulah seharusnya manusia hidup selamat. Wujud (sat) adalah satu dari tiga unsur yang ada pada sumber scientia sacra disamping pengetahuan (chit) dan kebahagiaan (ananda). Sat adalah istilah hindu untuk qudrah dalam islam, chit juga istilah lain untuk hikmah, sedangkan ananda istilah lain untuk rahmah. Qudrah, hilmah dan rahmah adalah nama-nama yang baik untuk Allah. Ketiganya merupakan satu rangkaian yang harus ada dalam setiap materi pelajaran. Apabila kita hubungkan tulisan Nasr untuk mengembangkan eksistensi pendidikan islam di dalam sejarah peradaban manusia, maka rekonstruksi materi pun terjadi, yaitu melalui penekanan pada seni dan sains dengan pemahaman yang diharapkan, disamping teologinya yang sudah mapan. Dan apabila dicarikan sebuah materi bagi masyarakat modern, maka ditemukan materi pendidikan interpreneurship sebagai bekal eksistensi dalam persaingan yang kian ketat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Muh. Rofangi, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Spiritualitas, manusia modern, seyyed hossein nasr , filsafat perennial
Subjects: Pendidikan Islam (Pesantren)
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 02 Nov 2015 14:10
Last Modified: 02 Nov 2015 14:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18053

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum