PANDANGAN PUSPO WARDOYO TERHADAP KEADILAN DALAM POLIGAMl; TINJAUAN HUKUM ISLAM

LILIN EFA AGUSTINA, NIM. 02351231 (2007) PANDANGAN PUSPO WARDOYO TERHADAP KEADILAN DALAM POLIGAMl; TINJAUAN HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN PUSPO WARDOYO TERHADAP KEADILAN DALAM POLIGAMl; TINJAUAN HUKUM ISLAM)
BAB I,V,DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (12MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN PUSPO WARDOYO TERHADAP KEADILAN DALAM POLIGAMl; TINJAUAN HUKUM ISLAM)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji masalah poligami yang dilakukan oleh Puspo Wardoyo, seorang pengusaha restoran terkenal di Indonesia. Poligami merupakan perbuatan hukum yang dihalalkan agama tetapi mengundang perselisihan yang tak kunjung selesai di kalangan umat Islam sekarang ini. Berbagai dalil dan alasan digunakan untuk mendukung atau menolak poligami. Puspo Wardoyo adalah salah satu pelaku poligami yang giat mengkampanyekan poligami. untuk itu, Penyusun mencoba untuk mengupas konsep poligami yang diterapkan oleh Puspo. Pendekatan deskriptif analitis digunakan untuk menganalisa pendapat Puspo tentang prinsip keadilan yang diterapkan dalam poligaminya Data tersebut didapatkan melalui observasi fonnil dan wawancara langsung dan terbuka kcpada Puspo Wardoyo. Kemudian dipadukan dengan literatur-literatur hukum Islam yang berkaitan, untuk dianalisa dan ditarik kesimpulan tentang prinsip keadilan dalam poligami Puspo Wardoyo. Puspo memandang jika seorang laki-laki yang rnerniliki kemampuan materi dan spiritual yang lebih, maka ia "berkewajiban" untuk beristri lebih dari satu. Hal ini didasarkan pada finnan Allah surat an-Nisa' ayat 3. Di samping itu, mengikuti sunnah Rasul juga ikut mendorong Puspo dalam rnelakukan poligami. Berlaku adil terhadap para istri merupakan .. anjuran" yang seakan-akan menjadi ancarnan bagi laki-Jaki yang ing1n berpoligami. Menurut Puspo, berbuat adil bukanlah syarat mutlak karena tidak ada manusia yang mampu berbuat adil terhadap istri-istrinya (an-Nisa': 129). Bagi yang rnelakukan poligami ataupun yang hanya monogami, berbuat adil harus dilakukan. Namun, itu hanya sebatas usaha manusia yang harus dilakukan, sedangkan hasilnya terserah kepada Yang Maha Adil. Kewajiban berbuat adil hanya pada perkara lahiriah (nafkah, pergaulan dan malarn g11ir). Di luar itu, rasa cinta tidak dapat dinilai oleh manusia dan hanya Allah yang mengetahui. Beberapa ulama fiqh juga berpendapat seperti itu, di antaranya Imam asy-Syafi' i, Sayyid Qutb, Wahbah al-Zuhaili dan lain-lain. Mereka berpendapat bahwa kewajiban dalarn berbuat adil terhadap para istri dalam poligarni hanya pada perkara lahiriah saja. Sedangkan masalah hati adalah urusan Allah. Akan tetapi, suarni tidak boleh meninggalkan istrinya dalarn keadaan terkatung-katung tan pa status yang jelas. Dalarn penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa konsep poligami yang dilakukan oleh Puspo Wardoyo dapat diterima dan sesuai dengan hukum Islam. Tetapi dalam pelaksanaannya tidak boleh meninggalkan persyaratan-persyaratan yang telah ctitetapkan agama Islam melalui uJama fiqh. Kewajiban bcrlaku adil terletak pada usaha yang dilakukan sebagai sarana untuk mencapai nilai dan berprestasi. 4 **

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. KHOLID ZULFA M.Si.
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 03 Nov 2015 15:20
Last Modified: 03 Nov 2015 15:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18081

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum