PERAN KELUARGA BERENCANA DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (STUDI TERHADAP PELAKSANAAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PRASUTAN KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN PROPINSI JA WA TENGAH TAHUN 2005-2006)

SRI MUSTANGINAH, NIM. 02351266 (2007) PERAN KELUARGA BERENCANA DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (STUDI TERHADAP PELAKSANAAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PRASUTAN KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN PROPINSI JA WA TENGAH TAHUN 2005-2006). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (PERAN KELUARGA BERENCANA DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (STUDI TERHADAP PELAKSANAAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PRASUTAN KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN PROPINSI JA WA TENGAH TAHUN 2005-2006)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (31MB) | Preview
	Text (PERAN KELUARGA BERENCANA DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (STUDI TERHADAP PELAKSANAAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PRASUTAN KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN PROPINSI JA WA TENGAH TAHUN 2005-2006)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (21MB)

Abstract

Badan Penasihat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP.4) menganjurkan 4 upaya pokok membentuk keluarga sakinah. Salah satunya adalah dengan cara melaksanakan KB atau mengatur kelahiran anak. Dengan harapan, setelah melaksanakan up3ya ini akan lebih mudah membentuk keluarga bahagia dan sejahtera (sebagaimana tujuan dari KB itu sendiri). Ditinjau dari sudut pandang hukum Islam, al-Qur' an dan hadis memang tidak memuat aturan yang jelas yang mengatur pelaksanaan KB dan memiliki anak, dengan kata lain masalah ini hanyalah sebatas pilihan keluarga, sehingga tidak mengherankan jika tidak scmua keluarga bersedia melaksanakannya. Fenomena ini juga terjadi di Desa Prasutan (objek penelitian). Meskipun masih ada sebagian penduduk yang tidak bersedia melaksanakan. Namun, desa ini teridentifikasi memiliki jumlah peserta KB paling banyak dibanding desa-desa lain di Kecamatan Ambal, sebesar 74%. Apabila dikaitkan dengan tujuan KB, jumlah peserta KB yang tergolong besar (74%) idealnya akan berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan sebagian besar keluarga yang lebih baik dan maksimal. Namun demikian, berdasarkan data yang penyusun peroleh (yakni hasil pcntahapan keluarga sejahtera yang ditetapkan oleh BKKBN), tingkat kesejahteraan sebagian besar keluarga di desa tersebut justru mengalami keadaan yang sebaliknya, yakni belum mencapai standard maksimal yang ditentukan (masih dalam tahapan sejahtera II ke bawah, dan tidak terdapat keluarga sejahtera III plus). Lebih dari itu, yang menarik adalah persentase tingkat kesejahteraan keluarga yang bersedia melaksanakan KB (keluarga akseptor) justru di bawah keluarga yang secara fonnal tidak melaksanakannya (keluarga non akseptor). Atas dasar permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mcngetahui bagaimana sebenamya peran dan fungsi pelaksanaan KB dalam upaya membentuk keluarga sakinah, atau kemungkinan adanya unsur-unsur lain yang lebih berperan dalam mewujudkannya. Guna mengctahui peran dan fungsi KB, dalam penelitian ini dilihat berdasarkan tahapan keluarga sakinah yang ditetapkan oleh Departemen Agama. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis normatif, dengan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberhasilan keluarga akseptor dalam rangka membentuk keluarga sakinah, juga mengalami keadaan yang sama dengan keberhasilan keluarga akseptor dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera, yakni lebih rendah dibanding keluarga non akseptor. Untuk itu, dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan KB atau perencanaan kelahiran ahak dalam hal ini kurang mampu untuk berperan dan berfungsi. Mengapa demikian, karena pada dasarnya yang justru sangat berperan dan berfungsi terletak dan ditentukan oleh pertama, besarnya kesadaran dan tanggung jawab suami istri dalam menegakkan hak dan kewajibannya masing-masing dengan benar, dan kedua tingkat perekonomian keluarga yang harus lebih memadai. Sebab, kriteria pentahapan keluarga sakinah, yang ditetapkan oleh Departemen Agama, selain lebih banyak menyoroti dari sudut pandang kehidupan beragama juga dari segi perekonomian keluarga.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item