PANDANGAN MUHAMMAD HATTA TERHADAP HUTANG KREDIT KONSUMTIF

IWAN AHYAR SYAHRONI, NIM 02381488 (2007) PANDANGAN MUHAMMAD HATTA TERHADAP HUTANG KREDIT KONSUMTIF. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (11MB) | Preview
[img] Text
BAB II,III,IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18MB)

Abstract

Muhammad Hatta adalah seorang proklamator dan pemimpin bangsa ini. Beliau selalu dikenang sebagai seorang pemimpin yang langka, yang tidak mudah ditemukan bandingannya bahkan hingga kini. Sebagai public figure Beliau dikenal seorang yang berwatak jujur, disiplin, bijaksana dan seorang muslim yang saleh, seorang negarawan yang demokrat, seorang sosialis yang setia pada ajaran sosialisme, seorang intelektual yang memiliki pengetahuan maha luas dan seorang ekonom yang berideologi kerakyatan. Penelitian ini berupaya menggali aspek pandangan Muhammad Hatta khususnya tentang kredit, terutama kredit konsumtif, pandangan yang kemudian membawa kepada ekonomi sosiologi, suatu teori yang memberikan kesejahteraan yang merata dalam masyarakat. Penelitian ini termasuk kepada jenis penelitian pustaka (library research) dan bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan hermenetik Hermenetik pada dasamya adalah suatu metode untuk menelaah dan menafsirkan teks atau sesuatu yang diperlukan sebagai teks untuk dicari maknanya Di mana metode hermenetik ini mensyaratkan adanya kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang kemunculan dibawa ke masa sekarang yang berkaitan dengan asal usul (origins) sosio-cultur, implikasi dalam kehidupan sosia1 khususnya dalam realitas serta relevansi dan konteks keindonesiaan. Dari analisis yang telah dilakukan dalam skripsi ini, bahwa Kredit yang dikemukakan oleh Muhammad Hatta, terutama tentang kredit konsumtif dalam pemikirannya tidak terlepas daripada Islam, sosialis dan keadaan (kultur) masyarakat pada saat itu, yang berada dalam penjajahan dan kemiskinan. Kredit pinjaman untuk konsumtif adalah tidak boleh, karena menurut Hatta jika kredit digunakan untuk: yang konsumtif maka sukar dalam pengembaliannya apalagi kalau ada rentenya, sebab tidak ada hasil yang diperoleh dari kredit konsumtif tersebut. Beda dengan kredit untuk kegiatan usaha atau kredit produktif, maka akan ada hasil yang akan diperoleh dari kegiatan usaha tersebut, walaupun ada rentenya yang merupakan hasil dari usaha tersebut. Pendapat Hatta tentang kredit, temyata masih relevan bagi Indonesia di waktu sekarang, walaupun hal ini dikemukakan beberapa puluh tahun yang lalu oleh Hatta. Realitasnya adalah banyak. masyarakat yang membeli kendaraan, alat alat elektronik, dan yang lainnya dengan jalan kredit, walaupun kadang-kadang sebagian orang tidak bisa melunasi cicilan kreditnya kepada pihak yang memberi kredit, sehingga menimbulkan masalah bagi dirinya dan kehidupannya Ini akibat budaya konsuntif yang digerakan oleh gaya hidup yang tidak seimbang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr.HAMIM ILYAS,M.Ag.
Uncontrolled Keywords: PANDANGAN MUHAMMAD HATTA TERHADAP HUTANG KREDIT KONSUMTIF
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 04 Nov 2015 10:58
Last Modified: 04 Nov 2015 10:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18099

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum