ANALISIS PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN, TINGKAT EFISIENSI MANAJEMEN, TOTAL FINANCING OUTSTANDING (TFO), DAN NON-PERFORMING FTNANCING (NPFS) TERHADAP EARNING BEFORE TAX AND PROVISION (EBTP) PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA TBK TAHUN 2002-2005

ARIFIN KUSUMAH, NIM. 02391683 (2007) ANALISIS PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN, TINGKAT EFISIENSI MANAJEMEN, TOTAL FINANCING OUTSTANDING (TFO), DAN NON-PERFORMING FTNANCING (NPFS) TERHADAP EARNING BEFORE TAX AND PROVISION (EBTP) PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA TBK TAHUN 2002-2005. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS PENGARUH RISIKO PEMBIA Y AAN, TINGKAT EFISIENSI MANAJEMEN, TOTAL FINANCING OUTSTANDING (TFO), DAN NON-PERFORMING FTNANCING (NPFS) TERHADAP EARNING BEFORE TAX AND PROVISION (EBTP) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK TAHUN 2002-2005)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (16MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS PENGARUH RISIKO PEMBIA Y AAN, TINGKAT EFISIENSI MANAJEMEN, TOTAL FINANCING OUTSTANDING (TFO), DAN NON-PERFORMING FTNANCING (NPFS) TERHADAP EARNING BEFORE TAX AND PROVISION (EBTP) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK TAHUN 2002-2005)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Aktiva produktif yang bermasalah (bad debt) merupakan penyebab utama buruknya kinerja keuangan bank. Disaat bank bermasalah mengumumkan jumlah kerugian lerhadap kredit yang dikeluarkan, hal ini akan mengejutkan para pemegang saham, depositor maupun regulator. Permasalahan yang muncul adalah perbankan indonesia khususnya bank-bank komersial mengalami kesulitan dalam hal pengelolaan aktiva produktif (kredit macet). Hal ini diperparah dengan tidak mampunya pihak manajemen perbankan dalam memprediksi, mengevaluasi dan menganalisis risiko-risiko yang mungkin timbul dari aktivas produktif yang dikeluarkannya. Permasalahan tersebut dapat memberikan motivasi bagi pihak manajemen untuk mendiskresi laba yang akan dilaporkan bagi setiap stakeholder. Earnings atau laba telah dijadikan sebagai suatu target dalam proses penilaian prestasi usaha suatu departemen secara khusus (manajer) atau perusahaan (organisasi) secara umum. Selain itu, laba atau tingkat keuntungan juga merupakan alat untuk mengurangi biaya keagenan (agency cost). Dalam upaya memaksimalisasi keuntungan atau laba tersebut bank melakukan berbagai penyaluran dana. Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting aktiva bank yaitu, pertama Earning Assets (aktiva yang menghasilkan) dan kedua Non Earning Assets (Aktiva yang tidak menghasilkan). Bank menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif untuk membuat cadangan dalam rangka menutup kerugian yang diharapkan yang menempel pada portofolio aktiva produktif yang dimiliki. Dalam teori, PPAP akrual di dalam ikhtisar laba rugi bank sccara khusus diatur berdasarkan pertimbangan risiko kredit. PPAP didefinisikan sebagai cadangan untuk kerugian Aktiva produktif yang harus diakui oleh bank pada periode t sebagai fungsi portofolio risiko kredit dan sebagai fungsi aturan yang mcngatur cadangan kerugian aktiva produktif. Permasalahan mengenai pencadangan pcnghapusan aktiva produktif ini memang menjadi satu hal yang penting dalam manajemen pcrbankan, karena pemilihan kebijakan pada pencadangan penghapusan aktiva produktif akan berdampak secara krusial pada laba dan kelangsungan usaha bank. Dalam hal ini pencadangan penghapusan aktiva produktif dapat meretleksikan kcrugian yang akan diterima di masa depan. Penelitian ini bermaksud untuk menguji bagaimana pengaruh Risiko Pembiayaan, Tingkat Efisiensi Manajemen, Total Financing Outstanding (TFO) dan Non Performing Financing (NPFs) terhadap Earning Before Tax and Provision (EBTP) Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Tahun 2002-2005. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Ordinary Least Square (OLS). Dari sisi pengujian uji diagnostik secara statistik dengan model OLS memberikan hasil yang valid dan sahih dikarenakan lolosnya semua uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, linieritas, autokorelasi, helerokedasitas dan uji multikolinieritas. Hasil estimasi dengan menggunakan model OLS menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen yang digunakan yaitu .ALPPAP. LNPSMt. LNPFst dan ALTF01 hanya variabel .ALPPAP1 dan LNPFst yang menunjukan secara statitistik signifikan mempengaruhi MEBTP. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung lebih tinggi dibandingkan dengan t tabel dengan Uji dua sisi df [ n-(k+ 1 )] = 43, a= 5%= ± 1.6811. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar Bank di Indonesia khusunya Bank Muamalat Indonesia dalam hal pemilihan kebijakan dalam operasiona1 penyaluran aktiva produktif masih memiliki permasalahan dengan tidak mampunya pihak manajemen perbankan dalam memprediksi, mengevaluasi dan menganalisis risiko-risiko yang mungkin timbul dari aktiva produktifyang dikeluarkannya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: SLAMET HARYONO, SE, M.Si.
Subjects: Keuangan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Keuangan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 11 Nov 2015 09:47
Last Modified: 11 Nov 2015 09:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18202

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum