HAMIL Dl LUAR NIKAH SEBAGAI ALASAN POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADJLAN AGAMA SLEMAN NO.: 557/PDT.G/2003 DAN NO.: 74/PDT.G/2003/PA)

ISYHAD WIRA BUDIAWAN, NIM. 02351318 (2007) HAMIL Dl LUAR NIKAH SEBAGAI ALASAN POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADJLAN AGAMA SLEMAN NO.: 557/PDT.G/2003 DAN NO.: 74/PDT.G/2003/PA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HAMIL Dl LUAR NIKAH SEBAGAI ALASAN POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADJLAN AGAMA SLEMAN NO.: 557/PDT.G/2003 DAN NO.: 74/PDT.G/2003/PA))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (HAMIL Dl LUAR NIKAH SEBAGAI ALASAN POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADJLAN AGAMA SLEMAN NO.: 557/PDT.G/2003 DAN NO.: 74/PDT.G/2003/PA))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Perkawinan secara wnum mempu..nyai pengertian menyatukan sepasang manusia dalam sebuah ikatan yang suci karena menggunakan nama Tuhan sebagai sumpah, dan legal karena diikat dalam aturan hukum. Ada ban yak macam je~s ikatan perkawinan. Yang paling banyak dijumpai adalah perkawinan monogami, yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dengan satu orang perempuan.Selain itu masih ada yang dinamakan po/iandri dan poligami. Poliandri adalah perkawinan antara satu orang perempuan dengan beberapa orang laki-laki. Sebatiknya, poligami adalah perkawinan antara satu orang laki-laki dengan beberapa orang perernpuan . Dalain hukum Islam, perkawinan monogami dan poliancri tid3k banyak menimbulkan kontroversi. Sedangkan poligami masih menjadi kontroversi sampai sekarang. Seca'ra tekstual, dalam KHI memang diungkapkan kebolehan berpoligami dengan syarat pokok yaitu persetujuan istri. Namun di lain pihak hal tersebut akan mengakibatkan perbuatan yang fatal kelak yaini dapat juga merusak keharmonisan keluarga yang sudah mapan. Unutk menjawab persoalan ini penelitian ini diambil dari berkas keputusan Majelis Hakim No.:557/PDT.G/2003 dan No.:74/PDT.G/2003/PA yang memutuskan perizinan tersebut dikabulkan dengan atasan bahwa sudah ada izin dari pihak istri. Secara hukum bahwa kasus poligami yang lebih diutamakan adalah adanya persetujuan dari istri. Akan tetapi keputusan Majelis hakim tersebut masih belum diklarifikasikan, karena; Pertama, syarat-syarat untuk beristri lebih dari seorang . bukan pada persetujuan istri ansich. Akan tetapi masih ada syarat yang lain yang terdapat dalam KHI ataupun UU yang lainnya. Kedua, secara hukum bahwa kebijakan Majelis Hakim dal3lll memutuskan perkara tersebut didasari dengan mengambil kemaslahatan karena termohon n telah dihamili oleh pemohon. Kasus tersebut akan berdampak pada masyarakat yang berfikir bahwa bam.il di luar ni.kah akan mempermudah dalam proses perizinan poligami. Ketiga, secara moral dan etika . kasus tersebut akan mempengaruhi kebannonisan keluarga yang berakhir pada percerman. Jenis· penelitian yang digunakan adalah penelitian studi putusan dengan menggunakan pendekatan yuridis dan pendekatan normatif. Hakim memutuskan perkara tersebut lebih mengutamakan pcrsetujuan istri yang secara hukum lebih dikuatkan. Akan tetapi, kasus tersebut berbicara tentang kemudharatan secara global. Secara garis besar majelis hakim perpendapan bahwa menyelamatkan anak di dalam kandungan lebih utama dari pada menjadi anak haram. Kemudharatan yang pokok pada ak.himya berimplikasi pada masyarakat yang berpendapat bahwa dengan menghamili orang lain dapat dijadikan lrunci terkabulnya izin poligami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Drs. KIIOLID ZULFA, M.Si 2. Drs.AHMADPATIROY,MA.
Uncontrolled Keywords: Hamil di luar nikah, poligami
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 24 Nov 2015 08:07
Last Modified: 24 Nov 2015 08:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18408

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum