HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN TERHADAP IBU BERSTATUS BIPOLAR DISORDER (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NOMOR 0419/PDT.G/2014/PAJP)

MUCHAMMAD, LC, NIM. 1320310009 (2015) HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN TERHADAP IBU BERSTATUS BIPOLAR DISORDER (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NOMOR 0419/PDT.G/2014/PAJP). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN TERHADAP IBU BERSTATUS BIPOLAR DISORDER (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NOMOR 0419/PDT.G/2014/PAJP))
1320310009_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (12MB) | Preview
[img] Text (HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN TERHADAP IBU BERSTATUS BIPOLAR DISORDER (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NOMOR 0419/PDT.G/2014/PAJP))
1320310009_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Berawal dari sebuah kasus yang dialami oleh salah seorang publik figur, dimana orang tersebut telah bercerai dengan pasangannya. Penulis akan menyorot masalah hak asuh anak yang menjadi sengketa antara keduanya. Dimana pada hukum fikih seorang ibu lebih didahulukan dalam pengasuhan anak, akan tetapi pada kasus ini hakim memutuskan pengasuhan anak jatuh kepada ayah. Hakim memutuskan hal tersebut dengan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah dikarenakan ibu mengidap penyakit gangguan jiwa bipolar disorder yang menjadikan mood seseorang tidak stabil. Dalam tesis ini, agar lebih fokus penulis membuat tiga pokok masalah yang akan dibahas adalah pertimbangan penentuan hak asuh anak menurut Pengadilan Agama Jakarta Pusat, keputusan hak asuh anak jika ibu menderita gangguan jiwa bipolar (bipolar disorder), dan yang terakhir mengenai implikasi tanggung jawab pengasuhan anak yang ibunya menderita gangguan jiwa bipolar (bipolar disorder). Beberapa permasalahan diatas penulis analisa dengan pendekatan normatif: Us}u>l fiqih, dengan menggunakan teori mas}lah}ah milik al-Gaza>li> untuk menjelaskan kasus diatas. Maka dari itu penulis tidak hanya meneliti kasus tersebut, akan tetapi penulis juga akan menjelaskan mengenai pengasuhan anak secara umum dan penjelasan mengenai penyakit yang diderita oleh orang tersebut, yaitu gangguan jiwa bipolar (bipolar disorder), yang merupakan gangguan mental yang menyerang kondisi psikis dan ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania & depresi, dimana suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) & kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa waktu yang pasti. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian library research (penelitian kepustakaan). Maka sumber datanya terdiri dari data primer dan skunder. Adapun dalam pengumpulan data penyusun menggunakan teknik dokumentasi. Dalam menganalisis, penyusun menggunakan metode deskriptif-analitik, berupa penggambaran yang menyajikan fakta secara sistematik agar lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Kemudian, dianalisa dengan menggunakan teori mas}lah}ah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya pada pokok masalah pertama ada beberapa pertimbangan dalam menentukan hak asuh anak, diantaranya adalah mukallaf, yang bertujuan untuk memberikan kebaikan anak dimasa depan. Di dalam ajaran agama Islam, pemberian hak asuh anak tidak serta merta diberikan secara mudah, namun yang terpenting adalah bagaimana agar hasil putusan hak asuh anak dapat berdampak baik untuk kehidupan anak kedepannya. Sedangkan pada permasalahan kedua, hak asuh anak yang ibunya menderita bipolar disorder, hak asuhnya akan pindah kepada pengasuh yang lain, dikarenakan orang yang menderita bipolar termasuk tidak cakap hukum, atau kecakapannya bersifat temporer, artinya orang tersebut tidak stabil. Maka dalam kasus ini hak asuh seorang anak dapat diberikan kepada ayah dengan pertimbangan kenyamanan anak dan lain sebagainya, dimana hal tersebut merupakan maslahah yang dapat dimasukkan dalam mas}lah}at mu’tabaroh karena adanya nash yang menyebut tentang permasalahan tersebut, walaupun tidak secara gamblang. Sedangkan pada pokok permasalahan ketiga, walaupun salah satu dari orang tua tersebut tidak mendapatkan hak asuh anak, akan tetapi hak mereka sebagai orang tua tidak hilang. Mereka tetap mendapatkan hak sebagai orang tua dan juga saling membantu satu sama lain untuk mendidik anak serta mencurahkan kasih sayangnya kepada anak tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Ali Sodiqin, M.Ag.
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 05 Jan 2016 08:55
Last Modified: 05 Jan 2016 08:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18833

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum