KONFLIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

SUPRIYANTO PASIR, NIM. 043427 (2015) KONFLIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONFLIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN)
BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (920kB) | Preview
[img] Text (KONFLIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN)
BAB II,III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Konflik menjadi topik pada penelitian ini tidak lain karena manusia dan konflik adalah dua hal yang tak terpisahkan. Semenjak · permulaan konflik sudah ada, terjadi, dan akan terus mengakar dalam kehidupan manusia. Terkait dengan konflik yang terjadi, manusia membutuhkan petunjuk yang benar dan lurus. Sebagai hamba Allah yang beriman kepada-Nya; manusia seharusnya yakin bahwa al-Qur'an yang adalah petunjuk lurus bagi manusia (hudan li al-nas) yang akan memberikan bimbingan. Namun tulisan yang secara khusus membahas tentang konflik dalam perspektif al-Qur'an dengan pembahasan yang mendalam masih belum banyak dilakukan. Di sinilah penelitian ini dianggap urgen. Penelitian ini di antaranya berusaha mengupas dan menjawab beberapa hal penting tentang: konflik apa saja yang terjadi pada masa Nabi Muhammad hidup dalam periode Makkah dan Madinah?: siapa saja aktor yang terlibat dalam konflik?; faktor apa saja yang menimbulkan konflik?; dan, bagaimana resolusi konflik yang diberikan al-Qur'an? Dengan menggunakan metode tafsir maudhu 'f dapat ditelusuri termaterma yang digunakan al-Qur'an untuk kemudian terma-terma itu dianalisa dengan menggunakan tafsir-tafsir standar sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut Dalam al-Qur'an, terma yang menunjuk konflik diwakili dengan kata: ikhtilaf, niza ', qital, dan · ta 'arrudh. · Keempat kata tersebut adalah kata yang langsung merujuk pada makna tersurat konflik. Namun al-Qur'an juga menggunakan kata yang sepadan dengan term yang digunakan, yaitu: 'addwah, ikhtishdm, jidal, mira', mujahadah 'ala, tafarruq, dan taf1ajjun. Berdasarkan penelusuran terhadap ayat-ayat al-Qur'an mengenai konflik dengan menggunakan metode tajsfr maudhu 'f, diperoleh bebeni.pa temuan penting, sebagai berikut: Konflik-konflik yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW, baik pada Periode Makkah dan Periode Madinah, ada beberapa kasus. Konflik-konflik yang terjadi pada Periode Makkah yaitu: 1) Konflik mengenai Resistensi terhadap dakwah Islamiyah; dan 2) Konnik pada saat hijrah. Adapun konflik-konflik pada Periode Madinah yaitu: 1) Perseteruan antara suku A us dan Khazraj; 2) Perseteruan orang Madinah dan kaum Y ahudi seputar perubahan arah kiblat; 3) Pencegatan Kafilah Dagang Makkah; 4) Perang Badar; 5) Perang Uhud; 6) Perang Ahzab; 7) Pengkhianatan kaum Yahudi di Madinah; 8) Perdebatan tantang Ketuhanan Isa; 9) Hadits al-ifk (berita bohong); 1 0) Monopoli haji; dan 11) Fathu Makkah. Konflik-konflik yang terjadi tersebut melibatkan beberapa pihak, yaitu: 1) Kaum Muslimin/Mukminin; 2) Kaum Musyrikin Makkah; 3) Kaum Yahudi; 4) Suku-suku di Madinah (suku Aus dan Khazraj); 5) Kaum Nasrani; 6) Kaum Munafiqin: dan 7) Kaum Baduwi. Konflik-konflik yang terjadi dipicu oleh tiga faktor, yaitu: 1) Keyakinan; 2) Kepentingan politik; dan 3) Psiko-sosial. Adapun faktor-faktor psiko-sosial mencakup: 'ashabiyah (fanatisme berlebihan terhadap kelompok), pengetahuan (berupa ketidaktahuan Uahdlah ]), keterbatasan diri, kedengkian (b.asad), keserakahan (thama '), dan kesombongan (kibr). Al-Qur'an memberikan anjuran, aturan, dan landasan nilai yang dapat dijadikan sebagai pedoman fundamental resolusi konflik. Al-Qur'an senantiasa viii memberikan resolusi sesuai dengan kasus masing-masing. Namun secara garis besar, ditemukan beberapa pedoman fundamental resolusi konflik dalam alQur'an, yaitu: 1) Membangun dan membuka ruang untuk komunikasi; 2) Menjalin persaudaraan; 3) Melakukan klarifikasi (tabyinltabayyun) dalam setiap masalah; 4) Menahan diri dan menghargai pihak lain; 5) Tidak memaksakan kehendak; dan 6) Perang, jika tidak ada jalan lain dalam menyelesaikan masalah dan merupakan pilihan terakhir. Jika petang telah menjadi pilihan satu-satunya, maka perang yang dilakukan harus berlandaskan.fi sabililldh, yakni dalam rangka membela diri dan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dengan etika-etika perang yang wajib dipenuhi. Hal yang menarik dari dasar-dasar resolusi konflik yang ditawarkan al-Qur'an, bahwa Islam mengutamakan j~lap. damai melalui dialog dan diplomasi. Perang adalah pilihan terakhir jika memang sama sekali tidak ada cara lain dalam menyelesaikan masalah.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Konjlik, resolusi konflik, ruang komunikasi, persaudaraan
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 07 Jan 2016 09:58
Last Modified: 24 Feb 2022 11:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18867

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum