ANAK HASIL ZINA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERWALIAN NIKAH (STUDI KOMPARASI ANTARA IMAM ASY-SYAFI'I DAN KHI)

MUFTIHAH, NIM.: 04360065 (2009) ANAK HASIL ZINA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERWALIAN NIKAH (STUDI KOMPARASI ANTARA IMAM ASY-SYAFI'I DAN KHI). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (ANAK HASIL ZINA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERWALIAN NIKAH (STUDI KOMPARASI ANTARA IMAM ASY-SYAFI'I DAN KHI))
04360065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ANAK HASIL ZINA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERWALIAN NIKAH (STUDI KOMPARASI ANTARA IMAM ASY-SYAFI'I DAN KHI))
04360065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Tidak ada perbedaan antara imam Asy-Syafi'i dan kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia, dalam hal kebolehan seorang lelaki menikahi seorang wanita hamil dari hasil hubungan gelap (zina). Selanjutnya, jika antara keduanya telah melakukan akad nikah, kemudian melahirkan seorang anak, maka nasab anak tersebut, menurut imam Asy-Syafi'i, jika anak yang lahir kurang dari 6 bulan, maka nasab anak tidak dapat dihubungkan dengan orang tua lelakinya. Sedangkan menurut KHI, anak yang lahir dari atau dalam perkawinan yang sah, maka dapat dihubungkan nasabnya dengan laki-laki tersebut. Oleh karena itu, anak hasil zina menurut imam Asy-Syafi'i tidak memiliki hubungan nasab dengan bapak zinanya, karena zina itu adalah suatu perbuatan yang melanggar aturan agama. Maka sesuatu yang melanggar aturan agama tidak akan diakui oleh agama, karena anak hasil zina adalah merupakan anak yang dihasilkan di luar aturan agama, dalam hal ini, maka ayah zinanya atau laki-laki lain (kawin tambelan) yang telah mengawini ibunya, tidak bisa menjadi wali nikahnya anak hasil zina tersebut, karena salah satu faktor untuk menjadi wali dalam perkawinan adalah hubungan nasab, sedangkan anak hasil zina tidak mempunyai hubungan nasab dengan bapak zinanya. Sedangkan menurut KHI anak dapat dinasabkan pada orang tua laki-lakinya, karena anak tersebut dilahirkan dalam akibat perkawinan yang sah. Oleh sebab itu, orang tua yang menyebabkan kelahirannya dapat menjadi wali nikah anak hasil zina, karena anak bisa dinasbkan pada laki-laki tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan Normatif, yaitu dengan pendekatan terhadap masalah yang diteliti yang berhubungan dengan pengaruh terhadap perwalian nikah anak hasil zina. Pendekatan lainnya adalah pendekatan yuridis hal ini diharapkan untuk dapat mengetahui aturan Kompilasi Hukum Islam yang sudah disahkan oleh Pemerintah Indonesia. Meskipun mereka mempunyai pendapat akhir yang sangat bertolak belakang, tetapi pada dasarnya mereka membolehkan manikahi wanita hamil akibat zina. Walaupun menurut imam Asy-Syafi'i anak tersebut tidak dapat dinasabkan pada ayahnya, sedangkan menurut KHI anak tersebut dapat dinasabkan dengan ayahnya karena anak tersebut dilahirkan dalam atau akibat dari perkawinan yang sah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRS. ABD.HALIM, M.HUM
Uncontrolled Keywords: imam Asy-Syafi'i, kompilasi Hukum Islam (KHI), wanita hamil, hubungan nasab, akibat zina anak hasil zina, wali nikah
Subjects: Perbandingan Madzhab
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 25 Jan 2023 15:10
Last Modified: 25 Jan 2023 15:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1909

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum