KURANG TERPENUHINYA NAFKAH SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SLEMAN TAHUN 2006)

MUHAMMAD HUSAIN - NIM. 03350113 , (2009) KURANG TERPENUHINYA NAFKAH SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SLEMAN TAHUN 2006). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal. Langgengnya kehidupan perkawinan merupakan suatu tujuan yang sangat diinginkan oleh Islam. Akan tetapi pada realitanya untuk mewujudkan tujuan yang ideal tersebut tidaklah mudah. Pengadilan Agama Sleman pada tahun 2006 telah menerima, memeriksa dan memutus beberapa perkara perceraian karena kurang terpenuhinya nafkah. Perkara-perkara tersebut tentunya menarik dikaji karena perceraian terjadi bukan disebabkan suami tidak memberi nafkah, melainkah nafkah yang diberikan oleh suami dianggap masih kurang. Padahal, baik dalam hukum Islam maupun hukum positif tidak ditentukan secara tegas kadar nafkah yang wajib diberikan oleh suami kepada isteri, tetapi hanya menentukan bahwa pemberian nafkah dilakukan secara ma’ruf dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki suami. Dengan pemberian nafkah yang kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut dapatkah menjadi alasan perceraian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembahasan tentang pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim terhadap perkara perceraian akibat kurang terpenuhinya nafkah di Pengadilan Agama Sleman tahun 2006. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research). Data diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi tentang putusan kurang terpenuhinya nafkah sebagai alasan perceraian pada tahun 2006 di Pengadilan Agama Sleman. Dalam skripsi ini, pendekatan yang penyusun gunakan adalah normatif-yuridis, dengan cara menganalisis suatu masalah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku yakni aturan yang berdasarkan nash dan aturan-aturan yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan masalah tersebut. Berdasarkan metode yang penyusun gunakan, hasil penelitian terhadap perkara kurang terpenuhinya nafkah, maka kurang terpenuhinya nafkah bukan merupakan alasan primer dalam perceraian. Adapun pertimbangan hakim dalam memutus atau menyelesaikan perkara tersebut dikembalikan pada akibat dari kurang terpenuhinya nafkah, yaitu berakibat tidak adanya ketentraman, keharmonisan dan kebahagiaan dalam membangun rumah tangga, sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, sehingga tujuan perkawinan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa tidak tercapai. Adapun dasar hukum yang digunakan hakim dalam menyelesaikan gugatan perceraian tersebut adalah Pasal 1dan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf f jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 menjelaskan bahwa gugatan tersebut dalam ayat (1) dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan pertengkaran itu dan setelah mendengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu. Setelah terbukti secara jelas bahwa tidak adanya ketentraman, keharmonisan dan kebahagiaan dalam membangun rumah tangga, sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, sehingga tujuan perkawinan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa tidak tercapai itu di antaranya disebabkan oleh kurang terpenuhinya nafkah atau pemberian nafkah yang masih kurang, maka selanjutnya hakim memutus perkara perceraian dengan mengabulkan gugatan Penggugat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRS. SUPRIATNA, M.SI
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, suami isteri, kurang terpenuhinya nafkah, alasan primer, gugatan perceraian
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1914

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum