KRITIK ZIAUDDIN SARDAR TERHADAP MUSLIM FUNDAMENTALIS

RUKMANIYAH, NIM. 11510014 (2015) KRITIK ZIAUDDIN SARDAR TERHADAP MUSLIM FUNDAMENTALIS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KRITIK ZIAUDDIN SARDAR TERHADAP MUSLIM FUNDAMENTALIS)
11510014_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (829kB) | Preview
[img] Text (KRITIK ZIAUDDIN SARDAR TERHADAP MUSLIM FUNDAMENTALIS)
11510014_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (895kB)

Abstract

Pemahaman tentang Islam sering kali diperbincangkan diseluruh dunia, bukan hanya di kalangan intelektual Islam, pemerhati dari agama non Islam pun ikut berkecimpung membahas masalah pemahaman Islam yang (terkadang dalam realitas praktis) cenderung bersifat destruktif. Akibatnya, Islam dianggap sebagai agama yang monoton dan keras. Namun sangat ironis, Islam yang seperti itu selalu dianggap benar oleh kalangan Muslim Fundamentalis, yaitu mereka yang menginginkan Islam seperti kondisi di mana Nabi Muhammad masih hidup tanpa melihat konteks zaman saat ini. Pemahaman Muslim fundamentalis di sini banyak melahirkan generasi yang tidak cakap mengatasi persoalan zaman yang semakin kompleks. Islam hanya diartikan sebagai sebuah ibadah tunduk kepada Sang Pencipta dengan melakukan banyak amal saleh yang mereka tafsirkan dari al- Qur’an dan Hadis. Padahal kandungan isi al-Qur’an tidak hanya berisi tentang perintah beramal saleh dan larangan untuk meninggalkan perbuatan buruk. Tetapi, dalam al-Qur’an juga banyak terdapat persoalan terkait sosial, ekonomi dan persoalan lain di luar ibadah. Itulah yang melatar belakangi skripsisi ini. Skripsi ini merupakan penelitian yang membahas tetang upaya kritik Ziauddin Sardar terhadap Muslim fundamentalis yang cenderung bersifat pasif dan destruktif. Sedangkan rekonstruksi peradaban Islam merupakan sebuah solusi yang ditawarkan oleh Sardar. Sumber primer dari penelitian ini adalah lima buah karya Sardar yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu, the Future of Muslim Civilisation (Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim), Information and the Muslim World: A Srategy For The Twenty-first Century (Tantangan Dunia Islam Abad 21 Menjangkau Informasi), Islamic Futures: The Shape of Ideas to Come ( Masa Depan Islam), Science, Technology and Development In the Muslim World (Sains, Teknologi dan Pembangunan di Dunia Islam) dan Jihad Intelektual; Merumuskan Parameter-Parameter Sains Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu murni penelitian kepustakaan dengan mengkaji beragam data, sekaligus meneliti referensi-referensi yang berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sedangkan metode yang dipakai adalah deskriptif yaitu memaparkan kritik Sardar terhadap Muslim Fundamentalis dan solusi yang ditawarkannya terhadap fenomena Muslim Fundamentalis secara jelas dan rinci. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini yaitu pendekatan induktif dengan menyaring ide-ide Sardar dalam buku-bukunya untuk memperoleh suatu konsep umum mengenai kritik Sardar terhadap Muslim fundamentalis. Hasil penelitian tentang Muslim Fundamentalis menurut Sardar, bahwa Muslim fundamentalis dalam memahami Islam cenderung bersifat dan bersikap pasif, Sardar menyebut tindakan seperti itu dengan taklid. Apalagi dalam penafsiran jihad yang bagi mereka merupakan perang suci dijalan Allah. Padahal bagi Sardar, ketika dikaji dan ditafsirkan secara mendalam, jihad bukan merupan perang suci membela agama, melainkan tindakan defensif untuk melawan ketidakadilan dan penindasan. Seringkali jihad diartikan dengan tindakan kekerasan oleh pemikirpemikir Islam yang lain, akan tetapi Sardar berbeda dalam memahami makna ix Jihad. Dari pemahaman seperti ini, sardar menginginkan sebuah rekonstruksi peradaban Islam agar Islam lebih berkembang dan tidak pasif. Sardar menekankan agar umat Islam bergerak maju kedepan sesuai perkembangan zaman dan menjadikan masa lalu sebuah patokan atau pelajaran untuk melangkah ke depan, bukan menginginkan hidup di masa Nabi Muhammad masih hidup. Untuk merekonstruksi peradaban Islam, umat Islam harus menghadapi tujuh tantangan pokok diantaranya Pandangan-dunia Islam, epistimologi Islam, Syari’ah, Sains dan teknologi, lingkungan hidup, ekonomi serta sosial-politik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Muhammad Taufik
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 05 Feb 2016 08:27
Last Modified: 05 Feb 2016 08:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19238

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum