UPAYA PEMBINAAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN ( STUDI PADA PANTI ASUHAN SINAR MELATI IV) BERBAH SLEMAN

PUTRI ARIANI, NIM. 08720021 (2015) UPAYA PEMBINAAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN ( STUDI PADA PANTI ASUHAN SINAR MELATI IV) BERBAH SLEMAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (UPAYA PEMBINAAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN ( STUDI PADA PANTI ASUHAN SINAR MELATI IV) BERBAH SLEMAN)
08720021_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (999kB) | Preview
[img] Text (UPAYA PEMBINAAN KEMANDIRIAN DI PANTI ASUHAN UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN ( STUDI PADA PANTI ASUHAN SINAR MELATI IV) BERBAH SLEMAN)
08720021_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Panti Asuhan adalah lembaga kesejahteraan sosial yang didirikan oleh pemerintah atau masyarakat yang bertanggung jawab dalam melakukan pelayanan, penyantunan, dan pengentasan anak terlantar. Panti Asuhan Sinar Melati IV adalah panti asuhan yang terletak di kampung Tegalrejo desa Tegaltirto Padukuhan Kuncen kecamatan Berbah kabupaten Sleman Yogyakarta. Fungsi panti asuhan ini adalah untuk mengembangkan bakat dan melatih anak untuk hidup mandiri, mencerdaskan anak dan melindungi anak dari ancaman berbahaya. Oleh sebab itu penelitian ini dimaksudkan untuk menggalii adanya konsep kemandirian yang diterapkan pihak panti asuhan terhadap anak asuh. Tujuannya adalah untuk mengetahui konsep kemandirian yang dilakukan oleh panti asuhan dalam pembinaan kemandirian anak yatim piatu untuk mempersiapkan masa depan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik yang di gagas George Herbert Mead. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep kemandirian yang diterapkan oleh pengurus panti asuhan terhadap anak asuh. Salah buktinya dengan pengurus panti terbuka untuk siapa saja mengajarkan kepada anak asuhnya dalam hal apa saja. Pengurus panti asuhan juga memberikan kesempatan untuk para warga masyarakat dan dermawan untuk mengajarkan memasak. Pengurus panti asuhan tidak menolak anak asuhnya tersebut diajarkan memasak oleh warga masyarakat dan para dermawan yang berkunjung. Selain itu panti asuhan memberikan kegiatan-kegiatan rutin setiap harinya. Berdasarkan konsep kemandirian yang diterapkan oleh pihak panti asuhan, apabila dikaitkan dengan teori interaksionisme simbolik gagasan Mead dalam menerapkan konsep tersebut adanya sikap saling berkomunikasi atau bahasa dalam berinteraksi. Bahasa itu sangatlah perlu digunakan dalam penelitian ini. Tanpa ada suatu bahasa dan komunikasi yang baik tentu tidak akan tercipta kemandirian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Achmad Zainal Arifin, S.,Ag., M.A., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Panti asuhan, kemandirian, kemiskinan, dan anak terlantar
Subjects: Sosiologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 05 Feb 2016 10:17
Last Modified: 05 Feb 2016 10:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19255

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum