HADIS – HADIS TENTANG AWAL PERMULAAN WAHYU ( Studi Ma'anil Hadis )

Dian Rizki 02530861, (2009) HADIS – HADIS TENTANG AWAL PERMULAAN WAHYU ( Studi Ma'anil Hadis ). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Berawal dari kegelisahan terhadap wahyu yang masih membutuhkan pemahaman yang sempurna akan bagaimana kelangsungan sebuah wahyu datang kepada Rasulullah Saw. Untuk mengetahui makna yang jelas mengenai hal pewahyuan masih belum nampak secara jelas disebutkan dalam hadis Nabi. Melalui tema wahyu ini nantilah dapat dilihat sejauh mana pewahyuan ini dapat dipahami dengan cara melihat hadis tentang Cara-Cara Awal Mula Pewahyuan. Pemaknaan tentang Hadis tersebut dimulai dengan penelusuran tentang hadis Cara-Cara Awal Mula Pewahyuan dengan yang setema melalui metode tema hadis dengan menggunakan lafadz dengan menggunakan kitab kitab Mu'jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis am-Nabawi serta dibantu dengan CD program Mausu'ah al-Hadis al-Syarif Kutub al-Tis'ah, yang menghasilkan bahwa hadis tentang Cara-Cara Awal Mula Pewahyuan terdapat di dalam kitab Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Turmudzi, Sunan al-Nasai, Musnad Ahmad bin Hambal, al-Muwatta. semua hadis yang terdapat di dalam kitab hadis tersebut diteliti keotentikannya dengan melalui penelitian sanad dan matan, serta didukung oleh beberapa ulama hadis. Setelah diketahu kesahihannya, kemudian dilanjutkan dengan analisis matan, dengan melalui kajian bahasa (linguistic) berupa kajian kata-kata kunci di dalam matan hadis, dan kajian historis. kemudian digeneralisasikan kadungan hadisnya untuk menemukan pesan moral. Penelitian di atas menemukan bahwa Cara-Cara Awal Mula Pewahyuan melalui sebuah isyarat, dengan dengungan lonceng, pewujudan Malaikat Jibril seperti manusia dalam menyampaikan pewahyuan kepada Rasulullah. Dengan melalui cara dengungan lonceng merupakan hal yang terberat bagi Rasulullah dalam menerima cara pewahyuan tersebut. Kemudian apabila dilihat pada konteks kekinian adanya suatu fenomena pengakuan sebagai Nabi baru, dalam kasus tersebut banyaknya manusia biasa yang kemudian ia mendapatkan nsebuah mimpi, dimana di dalam mimpinya tersebut seseorang tadinya mendapatkan semacam sebuah bisikan secara langsung. Melalui isyarat mimpi tersebut kemudian seseorang nantinya mengakui bahwa ia telah menerima sebuah wahyu dari Allah. dari hal inilah bahwa wahyu ini merupakan suatu hal yang gaib, dimana tidak bisa di nalar dengan indera manusia biasa. Melalui penelitian yang penulis lakukan hadis-hadis mengenai cara-cara awal mula pewahyuan memang ditemukannya cara-cara pewahyuan tadi dengan sebuah isyarat dalam mendapatkan wahyu, khususnya pada Rasulullah dengan isyarat sebuah dengungan lonceng dan pewujudan Jibril dalam bentuk manusia biasa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Indal Abror, M.Ag Drs. Indal Abror, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Hadis tentang wahyu
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1974

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum