KATA AL-ISLĀM DALAM AL-QURAN (KAJIAN PENAFSIRAN SAYYID QUṬB DALAM KITAB FĪ ẒILĀL AL-QURĀN)

FAUZIYYAH HAYYUNINGTYAS, NIM. 11530016 (2016) KATA AL-ISLĀM DALAM AL-QURAN (KAJIAN PENAFSIRAN SAYYID QUṬB DALAM KITAB FĪ ẒILĀL AL-QURĀN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KATA AL-ISLĀM DALAM AL-QURAN (KAJIAN PENAFSIRAN SAYYID QUṬB DALAM KITAB FĪ ẒILĀL AL-QURĀN))
11530016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KATA AL-ISLĀM DALAM AL-QURAN (KAJIAN PENAFSIRAN SAYYID QUṬB DALAM KITAB FĪ ẒILĀL AL-QURĀN))
11530016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Fokus penelitian ini adalah penafsiran Sayyid Quṭb terhadap kata al-Islām dalam kitab Fī Ẓilāl al-Qurān. Kata al-Islām dipilih karena pemahaman umat terhadap Islam memiliki peran yang sangat penting, disisi lain pemaknaan dan penafsiran terhadapnya masih menyimpan berbagai persoalan yang pelik dan problematis. Kata al-Islām yang berasal dari bahasa Arab pada hakikatnya menunjukkan pada suatu makna luhur dan memiliki nilai moral yang tinggi yakni “Berserah Diri”. Namun seiring perjalanannya, Islam bukan hanya bermakna sebagai suatu bentuk penyerahan diri seseorang kepada Allah, tetapi juga menunjukkan pada sifat, perbuatan, agama, institusi bahkan identitas negara. Di dalam al-Quran kata al-Islām memiliki derivasi yang sangat beragam. Keragaman tersebut juga mengakibatkan pada keragaman makna, yang disesuaikan dengan teks dan konteks yang melatarbelakanginya. Misalnya, Pengunaan kata al- Islām dalam bentuk maṣdar yang berarti Islam adalah sebuah agama sekaligus penekanan bahwasanya Islam adalah satu-satunya agama yang diterima oleh Allah. Mengingat luasnya cakupan materi dan derivasi kata al-Islām dalam al-Quran, maka penulis membatasi penelitian pada kata al-Islām dalam bentuk maṣdar yang didalam al-Quran disebutkan sebanyak enam kali diantaranya dalam QS. Āli ’Imran (3);19 & 85, QS. al-Mā’idah(5);3, QS. al-An’am(6);125, QS. al-Zumar (39);22, dan QS. al- Ṣaff; 7. Sayyid Quṭb adalah seorang mufassir kontemporer sekaligus reformis yang memberikan kontribusi besar pada perkembangan pemikiran dan pergerakan Islam. Pemikiran dan gagasannya tentang Islam tertuang dalam berbagai karya tulisnya, tidak terkecuali dalam kitab Fī Ẓilāl al-Qurān. Salah satu kitab tafsir yang berhasil disusunnya selama dalam penjara. Salah satu yang menarik dari kitab ini adalah sumber penafsirannya dapat disandarkan langsung pada pengamatan Sayyid Quṭb terhadap realitas kehidupan, pandangannya terhadap masyarakat kontemporer, serta pengalaman pribadi yang dialaminya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis yang bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis penafsiran Sayyid Quṭb. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiohistoris, yakni berusaha untuk melihat sebab yang melatarbelakangi penyusunan kitab dan kondisi sosial pada saat itu. Kemudian hasil penafsiran dan konteks penyusunan kitab tersebut dijadikan sebagai benang merah untuk merumuskan sikapnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sikap keberagamaannya Sayyid Quṭb menunjukan diri sebagai seorang “ekslusive”. Yakni seorang yang menjalankan kepercayaannya dengan menganggap agamanya sebagai agama yang paling benar, sehingga kelompok lain diluar agamanya atau non-Islam tidak dapat digolongkan dalam kebenaran yang serupa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dadi Nurhaidi S. Ag, M. Si.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 16 Mar 2016 13:45
Last Modified: 16 Mar 2016 13:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19811

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum