TRADISI “MERARIQ” (KAWIN LARI) DALAM MASYARAKAT SASAK (Sebuah Telaah Konsepsi, Responsi dan Implikasi)

Tahir, Masnun (2012) TRADISI “MERARIQ” (KAWIN LARI) DALAM MASYARAKAT SASAK (Sebuah Telaah Konsepsi, Responsi dan Implikasi). In: Harga Diri Ekspresi Budaya Lokal Suku-Bangsa di Indonesia. Bunga Rampai, Vol. 1 (No. 1). Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABEL) Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, pp. 35-76. ISBN 978-602-17977-0-9

[img]
Preview
Text
cover HARGA DIRI & EKS BUD LOK-2.pdf

Download (165kB) | Preview
[img]
Preview
Text (TRADISI “MERARIQ” (KAWIN LARI) DALAM MASYARAKAT SASAK (Sebuah Telaah Konsepsi, Responsi dan Implikasi))
Masnun Tahir - TRADISI “MERARIQ” (KAWIN LARI) DALAM MASYARAKAT SASAK (Sebuah Telaah Konsepsi, Responsi dan Implikasi).pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam beberapa suku bangsa di Indonesia, kawin lari dianggap sebagai aib dan merupakan pelanggaran terhadap hukum adat. Seperti yang terjadi di Sulawesi Selatan, Batak, Lampung, Bali, Bugis, Makasar, Sumbawa, dan Mandar. Berbeda dengan beberapa masyarakat di atas, dalam masyarakat Sasak, kawin lari secara implisit maupun eksplisit dianggap sebagi bukti nyata kesungguhan sang lakilaki untuk mempersunting sang gadis. Bahkan kawin lari, yang dikenal dengan nama merariq,telah menjadi kearifan lokal masyarakat Sasak.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: tradisi, merariq, suku sasak, kawin lari
Subjects: Masyarakat Islam
Divisions: Artikel (Terbitan Luar UIN)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 22 Mar 2016 09:21
Last Modified: 22 Mar 2016 09:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19921

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum