PENGARUH MODERNITAS DI DALAM KELUARGA TERHADAP PENELANTARAN LANSIA DI DESA CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

MELIYA MORNIWATI, NIM. 11250110 (2016) PENGARUH MODERNITAS DI DALAM KELUARGA TERHADAP PENELANTARAN LANSIA DI DESA CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGARUH MODERNITAS DI DALAM KELUARGA TERHADAP PENELANTARAN LANSIA DI DESA CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA)
11250110_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (8MB) | Preview
[img] Text (PENGARUH MODERNITAS DI DALAM KELUARGA TERHADAP PENELANTARAN LANSIA DI DESA CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA)
11250110_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Menurut Schoorl modernitas ialah suatu transformasi yang dilakukan masyarakat dalam segala aspek. Sedang menrut Ogburn Modernitas dapat berpengaruh teradap pergeseran fungsi di dalam keluarga. Keluarga yang merupakan kelompok terkecil ini akhirnya juga mengalami transformasi atau pergeseran. Pola tersebut akhirnya berimbas pada pengingkaran fungsi-fungsi di dalam keluarga kepada lansia yang diidentifikasi sebagai bentuk penelantaran oleh keluarga. Penelitian ini mengambil tempat di padukuhan Nologaten karena daerah tersebut dirasa memiliki iklim perkotaan yang cukup kuat, meskipun tempatnya dipinggir kota. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode random sampling sebanyak 50 orang responden. Teori yang digunakan untuk mengidentifikasi penelitian ini adalah teori karakteristik masyarakat modern dan teori fungsi keluarga oleh Vembriarto dalam Khairuddin. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kuantitatif artinya penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau kondisi masyarakat tertentu.Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Penelitian ini menggunakan teori karakteristik masyarakat modern untuk mengukur modernitas di dalam keluarga yang memiliki 6 indikatot yaitu, terbuka terhadap pengalaman baru, independen terhadap otoritas tradisional, percaya terhadap ilmu pengetahuan, mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi, memiliki rencana jangka panjang, dan aktif terlibat dalam perhelatan politik. Dari indikator tersebut di definisi operasionalkan menjadi 32 pernyataan yang dijadikan alat ukur dalam penelitian ini untuk mengukur variabel modernitas di dalam keluarga. Lalu yang dimaksud penelantaran dalam penelitian ini ialah pengabaian fungsi-fungsi di dalam keluarga terhadap lansia. Untuk mengukur penelantaran dikunakan teori fungsi keluarga oleh Vembriarto dalam Khairudin yang memiliki 4 indikator yaitu, fungsi biologic, fungsi afeksi, fingsi sosial dan fungsi ekonomi. Indikator tersebut di definisi operasionalkan menjadi 20 pernyataan untuk mengukur penelantaran lansia. Juka keluarga mengingkari fungsi-fungsinya maka lansia dinyatakan terlantar. Hasil dari penelitian di ketahui setelah dilakukan penyebaran angket dan perhitungan uji-uji. Modernitas di dalam keluarga yang berada pada angka tinggi dipilih oleh 94% responden. Sedangkan angka penelantaran dengan angka rendah dipilih oleh 86% responden. Hasil penelitian dari hubungan antara modernitas di dalam keluarga dengan penelantaran lansia ialah negatif. Artinya tidak ada pengaruh antara modernitas yang ada di dalam keluarga dengan penelantaran lansia di Padukuhan Nologaten.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Abidah Muflihati, S. Th.I., M. Si.
Uncontrolled Keywords: modernitas, keluarga, lansia.
Subjects: Kesejahteraan Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 18 Apr 2016 11:02
Last Modified: 18 Apr 2016 11:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20075

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum