PENDAPAT ULAMA NU KABUPATEN BANTUL TENTANG HUKUM IBADAH HAJI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH

MUHAMMAD ULIN NUHA, NIM. 09350005 (2016) PENDAPAT ULAMA NU KABUPATEN BANTUL TENTANG HUKUM IBADAH HAJI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENDAPAT ULAMA NU KABUPATEN BANTUL TENTANG HUKUM IBADAH HAJI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH)
09350005_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PENDAPAT ULAMA NU KABUPATEN BANTUL TENTANG HUKUM IBADAH HAJI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH)
09350005_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (953kB)

Abstract

‘Iddah dalam hukum Islam merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang wanita apabila terjadi perpisahan, baik karena perceraian atau kematian suaminnya. Dalam masa ‘iddah tersebut, wanita diharuskan menunggu selama beberapa waktu tertentu dengan suatu tujuan tertentu sebelum ia melakukan pernikahan kembali dengan laki-laki lain. Dalam masa menjalankan kewajiban ‘iddah itulah terdapat beberapa aturan yang mesti ditaati, antara lain adalah tidak diperbolehkannya (larangan) keluar rumah, kecuali dalam keadaan darurat dan atau hajat. Ibadah haji sebagai salah satu ibadah wajib yang dikerjakan di luar rumah menjadi tidak diizinkan apabila bersinggungan dengan kewajiban ‘iddah. Wanita yang dalam masa ‘iddah dilarang melaksanakan ibadah haji, karena kewajiban ‘iddahnya yang melarangnya keluar rumah. Persoalannya adalah ketika hukum larangan tersebut diterapkan dengan program berangkat haji, khususnya di Kabupaten Bantul yang daftar tunggunya sudah mencapai belasan tahun, ini merupakan sesuatu yang paling sulit untuk menunda hajinya bagi seorang wanita dalam masa ‘iddah. Dikarenakan sudah melunasi administrasi dan tidak mungkin untuk menunda tahun depan. Karenanya, permasalahan ini menjadi sangat penting untuk diteliti. Skripsi ini meneliti dan membahas tentang Hukum Ibadah Haji Wanita Dalam Masa ‘Iddah yang sifatnya penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian wawancara dengan Ulama’-ulama’ NU di Kabupaten Bantul sebagai narasumber, mengumpulkan data dengan mengkaji dan meneliti dengan merujuk pada teks-teks yang berkaitan dengan hukum haji bagi wanita dalam masa ‘iddah melalui karya-karya tentang fatwa-fatwa dan pemikiran hukum Islam. Karena ulama-ulama’ NU Kabupaten Bantul merupakan tokoh yang selalu dibutuhkan fatwa-fatwanya di dalam masyarakat umum yang masih kurang tentang pengetahuan agama Islam, khususnya di daerah Bantul. Karenanya seorang ulama’ sangatlah berguna sekali bagi masyarakat dalam menyikapi permasalahan hukum haji bagi wanita dalam masa ‘iddah saat ini. Melalui LBMNU ini, para ulama’ membahas permasalahan haji bagi wanita dalam masa ‘iddah. Setelah penyusun mengadakan penelitian dengan wawancara kepada narasumber, mengumpulkan data, kemudian mengolah dan menganalisa data yang diperoleh dan hasilnya dapat secara singkat dapat disimpulkan, bahwa hukum haji bagi wanita dalam masa ‘iddah itu tidak diperbolehkan. Kecuali bagi wanita yang mempunyai sebab ‘udzur syar’i diperbolehkan melaksanakan haji, walaupun dalam keadaan ‘iddah, seperti: ada kekhawatiran yang mengancam diri atau hartanya, ada petunjuk dokter yang adil bahwa penundaan ibadah haji ke tahun depan tidak menguntungkan, dan haji tahun tersebut dinazarkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Agus Moh. Najib, M.Ag.
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 Apr 2016 08:37
Last Modified: 20 Apr 2016 08:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20228

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum