MENOLAK POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA)

MUHAMMAD HAFIZH, NIM. 10350013 (2016) MENOLAK POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MENOLAK POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA))
10350013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (MENOLAK POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA))
10350013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Siti musdah mulia merumuskan poligami merupakan ikatan perkawinan dalam hal dimana suami mengawini lebih dari satu istri dalam waktu yang sama. Laki-laki yang melakukan bentuk perkawinan seperti itu dikatakan bersifat poligam. Selanjutnya siti musdah mulia menolak poligami dan menyatakan bahwa poligami pada hakikatnya adalah selingkuh yang dilegalkan, dan karenanya jauh lebih menyakitkan perasaan isteri. Karena itu nabi saw sendiri melarang menantunya yaitu sayidina ali untuk poligami, dengan kata lain nabi saw melarang sayidina ali berpoligami. Berdasarkan hal itu peneliti tertarik untuk membahas bagaimana pandangan siti musdah mulia tentang poligami dan apa alasan-alasan yang melatarbelakangi siti musdah mulia menolak poligami. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Data primer, yaitu karya siti musdah mulia yang berjudul: islam menggugat poligami; Sebagai data sekunder, yaitu literatur lainnya yang relevan dengan judul skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi atau studi dokumenter. Penelitian ini memiliki pembatasan dalam hal waktu dan tempat serta batasan dalam kasus yang diangkat. Dengan data-data yang dikumpulkan diharapkan bisa mendeskripsikan pandangan Siti Musdah Mulia tentang penolakannya terhadap poligami. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan filsafat hukum islam, dengan menggunakan teori maqasid asy-syariah yang dikaitkan dengan wancana poligami dalam islam, baik berdasarkan teks maupun ijtihad para ulama. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Siti musdah menganggap poligami adalah perbuatan yang menyakiti perasaan isti dan bertentangan dengan prinsip perkawinan. Alasan-alasan siti musdah adalah pertama, praktek poligami digunakan hanya untuk mengejar nafsu, tidak berlatar belakang mengembangkan syi'ar islam. Kedua, musdah melihat saat ini tidak dalam keadaan perang, maka poligami tidak diperlukan. Akan tetapi alasan Siti Musdah tersebut tidak bisa dijadikan sebagai hukum, sebab pendapat siti musdah tentang penolakannya terhadap poligami terlalu subjektif. al-Qur'an dan hadis yang dijadikan rujukan ditafsirkan Musdah secara emosional yang berangkat dari dirinya sendiri sebagai seorang wanita.. Penafsiran siti musdah mulia hanya melihat dari satu dimensi yaitu ekses dari poligami yang dilihatnya dari dampak negatif, namun dampak positif dari poligami tidak disentuh dan tidak dijadikan pertimbangan dalam menetapkan hukum berpoligami. Disisi lain penulis melihat banyak sisi positif ulama yang berpendapat bahwa banyak manfaat dari poligami yang bisa diambil dan dijadikan pemahaman untuk menetapkan hukum poligami. Poligami dijadikan jalan keluar saat keadaan darurat terjadi. Dari alasan-alasan ini penulis setuju bahwa poligami memiliki manfaat dan sebagai jalan keluar disaat darurat. Pendapat-pendapat ini juga mungkin bisa dijadikan landasan dalam menetapkan hukum berpoligami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. AGUS MOH NAJIB, M.Ag.
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 Apr 2016 08:50
Last Modified: 20 Apr 2016 08:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20233

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum