DISKURSUS HUKUM KEWARISAN ‘AN-TARADIN (Menjembatani Dialektika Kewarisan Maternalistik dan Paternalistik di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi)

ALBERT ALFIKRI, NIM: 1420310048 (2016) DISKURSUS HUKUM KEWARISAN ‘AN-TARADIN (Menjembatani Dialektika Kewarisan Maternalistik dan Paternalistik di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DISKURSUS HUKUM KEWARISAN ‘AN-TARADIN (Menjembatani Dialektika Kewarisan Maternalistik dan Paternalistik di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi))
1420310048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (DISKURSUS HUKUM KEWARISAN ‘AN-TARADIN (Menjembatani Dialektika Kewarisan Maternalistik dan Paternalistik di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi))
1420310048_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Studi ini akan menjawab sebuah pertanyaan mendasar: Mengapa terdapat problem pradigmatis, sosiologis dan epistemologis dalam sistem kewarisan masyarakat Muslim Sarolangun-Jambi dan apa solusi permasalahan tersebut? Untuk menjawabnya, studi ini meminjam gagasan pradigma terpadu George Ritzer dalam rangka menganalisis realitas kewarisan masyarakat Muslim Sarolangun. Kemudian menindaklanjutinya dengan gagasan induksi istiqra’ untuk mencarikan epistemologi hukum yang tidak bertentangan dengan khitab syar’i. Karena yang dibutuhkan masyarakat Sarolangun adalah penjembatan dialektika kewarisan maternalistik dan paternalistik, maka gagasan maslahah asy-Syatibi dimanfaatkan untuk mengintegrasi dua gagasan tadi, dalam rangka mencarikan solusi yang konformis dengan realitas sosial, sekaligus tidak bertentangan dengan khitab syar‘i. Kewarisan yang praktikkan di Sarolangun adalah 1) kewarisan maternalistik bias budaya Minangkabau yang dibawa Putri Selaro Pinang Masak dari Pagaruyung dan 2) kewarisan paternalistik bias budaya Arab yang dibawa Datuk Paduko Berhalo dari Turki. Dua kebudayaan itu berpengaruh bukan hanya terhadap praktik kewarisan, melainkan juga terhadap pandangan yang melatarbelakangi praktik kewarisan itu sendiri. Kelompok pendukung kewarisan maternalistik memercayai pembagian 1:2 yang mereka praktikkan sebagai ‘pusaka/adat’ yang diwariskan secara turun-temurun dan seharusnya dipraktikkan. Menurutnya, praktik kewarisan maternalistik sudah dibenarkan oleh syara’. Sementara itudengan pertimbangan yang sama, yakni adat bersendi syara‟, syara‟ bersendi kitabullahkelompok pendukung kewarisan paternalistik memercayai bahwa yang seharusnya dipraktikkan adalah pembagian 2:1. Uniknya, di sisi lain muncul model kewarisan ‘ketiga’ yang berada di ‘ruangantara’ (in between), tidak keduanya, tetapi lahir dari keduanya, yakni kewarisan ‘an-taradin. Kewarisan ini secara terminologis diadopsi dari pernyataan „rela‟ (‘an-taradin) yang diucapkan dan/atau dipraktikkan oleh masyarakat Sarolangun. Istilah ini kemudian diangkat sebagai suatu diskursus baru bagi studi kewarisan dalam rangka menjembatani dialektika kewarisan maternalistik dan paternalistik di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Implikasi dari studi ini adalah menunjukkan bagaimana kewarisan berparadigma ganda itu dipraktikkan, dan pada gilirannya menawarkan paradigma baru bagi studi kewarisan. Paradigma yang cenderung konformis dengan realitas sosial, sekaligus tidak bertentangan dengan khitab syar‘i inisekali lagitidak diupayakan untuk mengganti dua paradigma yang telah ada, tetapi untuk menjembatani dialektika antarparadigma itu. Katakunci: Paradigma, Kewarisan, ‘An-taradin, Sarolangun

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. Khoiruddin, M. A.
Uncontrolled Keywords: Paradigma, Kewarisan, ‘An-taradin, Sarolangun
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Jun 2016 07:45
Last Modified: 03 Jun 2016 07:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20715

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum