POLA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM (STUDI TENTANG PENGEMBANGAN ORIENTASI AKADEMIK SISWA DI MAN YOGYAKARTA III DAN SMK DIRGANTARA PUTRA BANGSA)

RAHMAD HIDAYAT, NIM. 1130017016/S3 (2016) POLA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM (STUDI TENTANG PENGEMBANGAN ORIENTASI AKADEMIK SISWA DI MAN YOGYAKARTA III DAN SMK DIRGANTARA PUTRA BANGSA). Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (POLA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM (STUDI TENTANG PENGEMBANGAN ORIENTASI AKADEMIK SISWA DI MAN YOGYAKARTA III DAN SMK DIRGANTARA PUTRA BANGSA))
FILE I BAB I, BAB VI,DAFTAR PUSTAKA,LAMPIRAN.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (POLA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM (STUDI TENTANG PENGEMBANGAN ORIENTASI AKADEMIK SISWA DI MAN YOGYAKARTA III DAN SMK DIRGANTARA PUTRA BANGSA))
FILE II BAB II BAB III, BAB IV, BAB V..pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

POLA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM (Studi tentang Pengembangan OrientasiAkademik Siswa di MAN Yogyakarta III dan SMK Dirgantara Putra Bangsa) Pada saat ini telah teijadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan konseling, yaitu dari pendekatan yang berorientasi tradisional, remedial, klinis, dan terpusat pada konselor, kepada pendekatan yang berorientasi perkembangan dan preventi£ Paradigma baru ini menekankan kolaborasi antara konselor dengan para personal Sekolah!Madrasah lainnya (pimpinan Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua konseli, dan pihak-pihak terkait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli, psikolog dan dokter). Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di Sekolah!Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para konseli agar dapat mengembangkan atau mewujudkan potensi dirinya secara penuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Pada kenyataannya terdapat beberapa model pelaksanaan bimbingan dan konseling yang teijadi di Madrasah/Sekolah, sebagaimana yang tercermin di MAN Yogyakarta III dan SMK. Putra Bangsa. Perbedaannya terletak pada cara meletakkan BK dalam kurikulum Madrasah/Sekolah. Penelitian dalam disertasi ini ingin mengeksplorasi bangunan epistemologi kurikulum, pola integrasi dan kontribusi BK dalam pengembangan afeksi-psikomotorik peserta didik. Penelitian dalam disertasi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisisdeskriptif artinya melakukan analisis terhadap bimbingan dan konseling dan korelasinya dengan struktur kurikulum isi dan kompetensi yang hendak dicapai. Adapun data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam indepth interview), dan dokumentasi. Berikut ini adalah penjelasannya Proses olah data menggunakan tahapan sebagaimana dikemukakan oleh Matthew B. Milles dan Huberman meliputi: data collection, data display, data reduction, dan conclusion Sebagai pisau analisi penelitian ini menggunakan teori Schmuller, G.S tentang Guidance in Today's Schools, Menurut Schmuller, terdapat beberapa pola integrasi BK dengan kurikulum yaitu, education camplement, curriculer, dan student centered Selain itu untuk mengungkap "perilaku" siswa, penelitian ini menggunakan teori-teori bimbingan dan konseling pada jenjang pendidikan formal. Temuan dari penelitian dalam disertasi ini sebagai berikut: Pertama, secara epistemologi MAN Y ogyakarta III mengikuti pola sparated curruculum dimana BK bukan merupakan kurikulum inti yang diajarkan dan mendapat jam pelajaran secara mandiri. Sedangkan di SMK Putra Bangsa, telah teijadi integrasi kurikulum, dimana BK menjadi bagian integral dalam jam pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik. Kedua, Pola BK di MAN Yogyakarta III dilaksanakan dalam bentuk pelengkap pendidikan (education camplement) dimana kegiatan bimbingan dan konseling tidak sepenuhnya menjadi kegiatan intrakurikuler akan tetapi berupa kegiatan layanan. Sedangkan di SMK. Putra Bangsa kegiatan BK bersifat curriculer, dan student centered, karena masuk dalamjam pelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa diferensiasi pola kurikulum dengan bimbingan dan konseling di MAN Y ogyakarta III dengan SMK Dirgantara Putra Bangsa adalah keintegrasiaannya. MAN Y ogyakarta III mengikuti pola sparatide curriculum, dimana BK tidak menjadi bagian kurikulum dalam artian mata pelajaran. Sedangkan di SMK Dirgantara Putra Bangsa berpola integratede curriculum, dimana BK dijadikan mata pelajaran wajib bagi peserta didik. Ketiga, terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik di MAN Y ogyakarta ill dengan SMK Putra Bangsa dalam aspek afeksi dan psikomotoriknya Peserta didik SMK Putra Bangsa telah memperoleh dasar-dasar orientasi psikologis dari kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang, sehingga lebih siap dalam kompetisi dunia ketja. Sementara itu, BK di MAN Y ogyakarta III lebih menitik beratkan pada masalah-masalah keseharian yang dihadapi siswa, sehingga kurang memperhatikan orientasi akademik-psikologis di masa-masa yang akan datang. Dari penelitian dalam disertasi ini, sebagai contribution of knowladge, ditawarkan sebuah episteme dan pola baru yaitu pola sustinable-integrated curriculum. Pada pola sustinableintegrated curricidume terdapat tiga level yang harus dilakukan, yaitu: pertama, level penilaian kinetja guru. Kedua, penilain peserta didik berkelanjutan. Ketiga, sarana kelembagaan. Dari tiga level tersebut akan tercipta sebuah kondisi dimana bimbingan dan konseling tidak saja datang dari satu aspek formal-material akan tetapi melalui berbagai aspek (guru, siswa, dan isntitusi).

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Konseling, Integrasi Kurikulum, Mata Pelqjaran.
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 01 Jun 2016 09:31
Last Modified: 01 Jun 2016 09:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20909

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum