PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs NEGERI BANTUL KOTA

IMRON MUSLIMIN NIM. 04410693, (2009) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs NEGERI BANTUL KOTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata pelajaran fiqih di MTs Negeri Bantul Kota serta faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan mengambil setting di MTs Negeri Bantul Kota. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan, wawancara, observasi, dan penulusuran dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskrptip analitik yaitu mendeskripsikan dan menganalisa semua hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Penulis menggunakan Metode Triangulasi Data. Untuk pendekatan penelitian, penulis menggunakan pendekatan kurikulum. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP pada mata pelajaran fiqih di MTs N Bantul Kota yang terjadi di kelas VII belum maksimal. Hal ini terbukti guru dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusunan RPP, kegiatan pembelajaran serta penilaian pembelajaran masih ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan diantaranya adalah, pertama, dalam proses penyusunan silabus dan RPP masih belum maksimal. Informan/guru belum memperhatikan langkah serta hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan keduanya. Kedua, metode yang digunakan informan/guru masih lebih banyak hafalan sehingga pembentukan kompetensi masih kurang maksimal. Ketiga, media pembelajaran yang ada di madrasah belum dimaksimalkan.(2) Faktor pendukung pembelajaran fiqih yang dominan adalah adanya kerjasama yang apik antar semua warga MTs N Bantul Kota, persiapan yang cukup matang dalam menghadapi implementasi KTSP, media pembelajaran yang memadai serta program-program yang disusun oleh madrasah seperti program keagamaan dan shalat berjamaah. Adapun faktor penghambatnya adalah; pertama, guru masih kurang memahami teori tentang KTSP, misalnya guru belum terlau paham mengenai rumus penentuan indikator. Kedua, metode yang digunakan oleh guru masih lebih banyak metode hafalan, akibatnya pembelajaran tidak mampu mengakomodir keberagaman peserta didik. Ketiga, lingkungan tempat tinggal siswa yang masih awam sehingga belum ada dukungan dari orang tua terhadap pembentukan karakter peserta didik.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item