STRATEGI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PESANTREN WARIA ALFATTAH UNTUK MEMPERTAHANKAN IDENTITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT CELENAN KOTAGEDE YOGYAKARTA

UMMU SAMHAH MUFARRIHAH, NIM. 12210124 (2016) STRATEGI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PESANTREN WARIA ALFATTAH UNTUK MEMPERTAHANKAN IDENTITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT CELENAN KOTAGEDE YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STRATEGI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PESANTREN WARIA ALFATTAH UNTUK MEMPERTAHANKAN IDENTITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT CELENAN KOTAGEDE YOGYAKARTA)
12210124_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (14MB) | Preview
[img] Text (STRATEGI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PESANTREN WARIA ALFATTAH UNTUK MEMPERTAHANKAN IDENTITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT CELENAN KOTAGEDE YOGYAKARTA)
12210124_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kontak antarbudaya memang tak terhindarkan masih banyak diantara kita sulit untuk memahami dan dipahami. Kita dipaksa untuk mengawinkan antara komunikasi dan budaya menjadi komunikasi antar budaya. Seperti yang terjadi di Pesantren Waria Al-Fattah pondok pesantren waria (wanita-pria) yang berada dibilangan Kampung Celenan, Kotagede, Yogyakarta. Santri yang melakukan kegiatan beribadah di pesantren tersebut adalah waria. Waria merupakan subkelompok atau subkultur yang ada dalam suatu budaya di Kampung Celenan. Hubungan antara santri dengan warga ada pro kontra namun tidak terlalu menimbulkan masalah. Isu LGBT di media massa yang meresahkan warga, menjadikan posisi pesantren waria terancam. Kehidupan masyarakat yang perbedaan orientasi seks menjadi perselisihan karena konstruk negatif beberapa media massa terhadap kelompok minoritas yang mempengaruhi pola pikir masyarakat khusunya masyarakat Celenan, Kotagede, Yogyakarta. Penulis memilih judul Strategi Komunikasi Antarbudaya Pesantren Waria Al- Fattah Untuk Mempertahankan Identitias Sosial Dalam Masyarakat Celenan, Kotagede, Yogyakarta dengan tujuan untuk menggali lebih dalam komunikasi antarbudaya pesantren waria dalam mempertahankan identitas sosial sebagai waria dalam masyarakat Celenan. Menurut Henri Tajfel, karakter identitas sosial yang meliputi ethnocentrism, in-group favoritism, intergroup differentiation, conformity ti in group norms dan group stereotype banyak dialami masyarakat untuk memperoleh karakter identitas. Dalam penelitian ini peneliti hanya menemukan in-group favoritism, conformity in group norms dan group stereotype. Strategi komunikasi antarbudaya yang berdasar pada empat tahapan yaitu, enkulturasi, akulturasi, etnosentris dan relativisme budaya selama ini tidak ada masalah yang menonjol yang menjadi noise dalam komunikasi pesantren waria dan masyarakat Celenan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Hamdan Daulay, M.A., M.Si
Uncontrolled Keywords: Strategi komunikasi antarbudaya, karakter identitas sosial, pesantren waria
Subjects: Bimbingan dan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 01 Aug 2016 09:25
Last Modified: 01 Aug 2016 09:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21204

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum