REPRESENTASI KESETARAAN GENDER DALAM NOVEL AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL QUDDUS

DIAN AYU RAMADHANI, NIM. 12210077 (2016) REPRESENTASI KESETARAAN GENDER DALAM NOVEL AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL QUDDUS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REPRESENTASI KESETARAAN GENDER DALAM NOVEL AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL QUDDUS)
12210077_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (REPRESENTASI KESETARAAN GENDER DALAM NOVEL AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL QUDDUS)
12210077_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Novel merupakan sebuah karya fiksi yang mampu berperan sebagai media komunikasi, karena proses penyajian pesan berisi cerminan realitas yang terjadi pada kehidupan nyata. Penulis novel sebagai komunikator tidak hanya menyampaikan cerita sebagai hiburan, tetapi juga dapat menyampaikan ideologi atau pesan-pesan tersembunyi lewat kisah yang digambarkan antar tokoh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data dari Sara Mills. Analisis wacana kritis Sara Mills menempatkan titik perhatiannya pada posisi perempuan dalam teks dilihat dari posisi subyek-obyek dan penulis-pembaca untuk menyingkap ideologi yang dominan dari penulis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teks utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi kesetaraan gender yang terdapat pada novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan merupakan bentukan pemikiran yang hadir dari seorang pengarang laki-laki. Sehingga pesan yang ditampilkan berasal dari sudut pandang dan keberpihakan laki-laki. Dalam hal ini Ihsan Abdul Quddus ingin menampilkan pesan bahwa gerakan-gerakan yang dilakukan para feminis untuk mencapai kesetaraan gender pada akhirnya hanya akan menempatkan perempuan pada kegagalan-kegalan dalam kehidupan rumah tangga. Kekuatan wacana yang dimiliki penulis novel semakin memperkuat pemaknaan yang ingin ditampilkan kepada khalayak. Sehingga representasi kesetaraan gender pada akhirnya hanya menjadi sebuah konstruksi semu yang menempatkan perempuan kembali pada posisi yang lemah. Padahal sesuai dengan paradigma sosial konflik, tugas rumah tangga tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang istri, karena prinsip dasarnya pekerjaan domestik menyangkut kesejahteraan seluruh anggota keluarga, bukan hanya kepentingan individunya semata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Khadiq, S.Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Novel, Representasi Kesetaraan Gender, Analisis Wacana Kritis
Subjects: Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 01 Aug 2016 09:42
Last Modified: 01 Aug 2016 09:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21212

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum