KONSELING TERHADAP REMAJA KARENA KEHAMILAN TIDAK DIKEHENDAKI DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG YOGYAKARTA

LUKMAN HAKIM - NIM. 03220030, (2009) KONSELING TERHADAP REMAJA KARENA KEHAMILAN TIDAK DIKEHENDAKI DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Judul dari Skripsi ini adalah “Konseling terhadap Remaja karena Kehamilan Tidak Dikehendaki di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakartaâ€Â. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan konseling terhadap remaja karena kahamilan tidak dikehendaki di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.Penelitian ini semoga dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang wacana keilmuan, terutama demi kelanjutan dan pengembangan disiplin keilmuan bimbingan dan konseling dan semoga menjadi kontribusi bagi pengembangan dan kelanjutan aktivitas konseling terhadap remaja karena kehamilan tidak dikehendaki di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah pengurus Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta, konselor dari Yayasan Sayap Ibu, Dinas sosial maupun dari instansi lainnya dan klien yang ada di Yayasan Sayap Ibu. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian di sini adalah bagaimana pelaksanaan konseling terhadap remaja karena kehamilan tidak dikehendaki di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta. Adapun analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif, langkahnya setelah data terkumpul baik yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, observasi dan kemudian data-data itu disusun, dan kemudian data tersebut dianalisa dan dijelaskan. Hasil dari penelitian ini antara lain: unsur-unsur konseling yang meliputi, Pertama, konselor yang menangani ada 3 yaitu Ibu Ciptaningsih Utaryo, Ibu Hj. Sri Astiwi dan Ibu Kiswati FX. Subroto. Kedua, klien karena kehamilan tidak dikehendaki. Ketiga, metode yang di gunakan konseling direktif dan jugadisesuaikan dengan kondisi klien. Keempat, materi tentang bahaya hubungan seks di luar nikah, bahaya aborsi. Kelima, media yang digunakan adalah di wisma ibu dan fasilitas-fasilitas di dalamnya. Kemudian dasar konseling: membantu klien terhadap masalahnya, membantu mengembalikan klien kejalan hidupnya yang lebih baik, mengembalikan kepercayaan dirinya bahwasannya dirinya sebagai makhluk sosial yang butuh makan dan minum. Sedangkan langkah-langkahnya Analisis konselor berusaha menggali informasi tentang kliennya, sintesis keadaan klien stress karena takut, malu, diam, menangis kadang melamun, diagnosis hamil tidak dikehendaki, treatmen pendampingan dan konseling, prognosis klien mau malanjutkan kehamilannya dan klien membutuhkan konseling, follow-up konselor mengevaluasi sejauh mana perkembangan klien, efektif atau tidak dalam proses pelaksanaan konseling.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item