QISAH QASHIRAH HADZA AL QARN LI NAJIB MAHFUZH DIRASAH TAHLILIYAH DAKHILIYAH.

AHMAD BEDOWI - NIM. 04111829 , (2009) QISAH QASHIRAH HADZA AL QARN LI NAJIB MAHFUZH DIRASAH TAHLILIYAH DAKHILIYAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Cerpen Hadza al-Qarn adalah salah satu cerpen karya Najib Mahfuzh yang terkumpul dalam antologi Hamas al-Junun yang ditulis pada tahun 1938. Cerpen tersebut menceritakan kehidupan sosok seorang menteri yang memandang kehormatan seseorang hanya terletak pada harta dan jabatan. Kehidupan dengan bergemilang harta seringkali membuat seseorang lalai sehingga ia bisa juga memanfaatkan hartanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan dilarang oleh agama. Adapun jabatan yang tinggi seringkali membuat orang menjadi sombong sehingga ia melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat merendahkan orang lain. Kehidupan seperti inilah yang tercemin dalam kehidupan tokoh utama dalam cerpen ini yaitu Ibrohim Basya. Sebgaimana kita ketahui bahwa sebuah karya sastra, seperti cerpen, itu mempunyai sebuah struktur yang berjalin berkelindan dalam membentuk sebuah cerita yang utuh untuk mengusung sebuah makna yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Berangkat dari pandangan tersebut penulis sangat tertarik untuk mengkaji unsur-unsur intrinsik apa sajakah yang ada dalam cerpen tersebut serta bagaimanakah hubungan atau jalinan antar unsur dalam sebuah cerita, apakah membentuk satu kesatuan makna? Dalam penelitian cerpen ini, penulis menggunakan pendekatan objektif sebagai pisau bedahnya. Sebuah pendekatan yang lebih menitik beratkan pada unsur-unsur intrinsik karya sastra. Menurut Robert Stanton bahwa struktur karya sastra terdiri dari fakta cerita, tema, dan sarana cerita. Tema mayor dalam cerpen ini berupa kebobrokan moral atau etika para pejabat pemerintah Mesir. Adapun Tema minornya adalah akibat buruk dari minuman keras, status sosial yang tinggi, dan politik. Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Ibrohim Basya. Tokoh utama tambahan adalah Jainab, Lulu, Pemuda. Tokoh tambahan yang ada dalam cerpen adalah Hasan, Polisi, dan Muhammad. Adapun tokoh tambahan-tambahan adalah Nyoya Rodiyah, Nyoya Adila, Menteri El-Ai Fitahy, Shahruk, Kakak Perempuan dan orang-orang yang hadir dalam pesta. Alur dalam cerpen ini, adalah tarik balik (backtracking) yaitu alur yang dikisahkan disusun mulai dari kejadian awal dan diteruskan dengan kejadian berikutnya hingga berakhir pada pemecahan masalah. Latar tempat dalam cerpen ini adalah Jalan Abas, Vila yang megah, Pos Penjagaan, taman, Kedai Tempat Minum, Pariwisata, Kementerian, Majlis Taklim dan Organisasi. Latar waktu dalam cerpen ini malam hari. Latar sosial berupa kehidupan para pejabat pemerintah Mesir pada masa itu yang bersikap otoriter dan arogan. Sudut pandang dalam cerpen ini adalah sudut pandang persona ketiga, gaya quot;dia-an quot;, pengarang adalah seseorang yang berada diluar cerita. Ia menampilkan tokoh-tokoh dengan menyebut nama gantinya. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam membangun sebuah cerita atau membentuk satu kesatuan yang utuh. Sehinga cerpen ini dapat dipahami dengan mudah dan sudah cukup berhasil dalam menyampaikan tema atau ide pengarang tentang arogansi karena kekayaan, kekuasaan dan jabatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DR. H. TAUFIQ DARDIRI, SU
Uncontrolled Keywords: Cerpen, karya sastra, berjalin berkelindan
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2146

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum