WASIAT WAJIBAH UNTUK ANAK TIRI (ANALISIS TERHADAP KETENTUAN DALAM KHI)

MARSIANI, NIM. 12350065 (2016) WASIAT WAJIBAH UNTUK ANAK TIRI (ANALISIS TERHADAP KETENTUAN DALAM KHI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (WASIAT WAJIBAH UNTUK ANAK TIRI (ANALISIS TERHADAP KETENTUAN DALAM KHI))
12350065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (WASIAT WAJIBAH UNTUK ANAK TIRI (ANALISIS TERHADAP KETENTUAN DALAM KHI))
12350065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Dalam hukum kewarisan, harta warisan yang ditinggalkan pewaris akan dibagikan kepada orang-orang yang termasuk dalam golongan ahli waris sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh al-Qura’an. Dalam kitab-kitab fiqih dijelaskan paling tidak ada tiga alasan yang menjadikan seseorang bisa saling mewarisi dengan orang lain yakni sebab perkawinan, sebab nasab, dan sebab memerdekakan budak. Anak angkat merupakan anak dari luar perkawinan yang diangkat oleh suatu keluarga sah secara hukum dan menjadi tanggung jawab dari orang tua angkatnya. Secara sistem kewarisan Islam, anak angkat tidak mendapatkan warisan dari orang tua angkatnya karena anak angkat tidak memiliki hubungan darah, namun di Indonesia Kompilasi Hukum Islam bab II pasal 209 menjelaskan bahwa anak angkat bisa mendapatkan wasiat wajibah dari orang tua angkat maksimal 1/3 dari harta peninggalan, sedang anak tiri yang secara hubungan kekerabatan memilik kedekatan lebih dengan orang tua tirinya tidak mendapatkan wasiat wajibah atau aturan yang membahas tentang haknya. Dari uraian diatas, maka penulis memiliki ketertarikan untuk mencari solusi dari masalah hak anak tiri yang belum diatur sama sekali oleh KHI. Metode penelitian yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik yaitu dengan memaparkan dan menganalisa secara terperinci mengenai wasiat wajibah untuk anak tiri. Dalam penelitian ini penyusun mengunakan pendekatan normatif. Pendekatan yang menggunakan rumusan-rumusan bersadasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah degan cara menemukan ayat-ayat al-Qur’an, hadits-hadts, dan kaidah-kaidah fiqih yang beirhubungan dengan wasiat wajibah kemudian dianalisis. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah dalam Kompilasi Hukum Islam belum mengatur aturan tentang hak-hak anak tiri jika ditinggal mati oleh orang tua tirinya. Di dalam Islam pun tidak ada dalil yang mengatur tentang hal ini. Berdasarkan pertimbangan di atas, dengan mengqiyaskan kepada aturan hukum wasiat wajibah untuk anak angkat maka anak tiri bisa mendapatkan bagian dan harta warisan bapak atau ibu tirinya dengan jalur wasiat wajibah dengan beberapa kriteria yang bisa dijadikan pertimbangan seperti melihat pada seperti keadaan anak yang belum baligh yang ditinggal mati oleh bapak atau ibunya kemudian orang tuannya yang masih hidup menikah lagi, anak tiri dengan orang tua tirinya memiliki kedekatan secara psikologis karena orang tua tiri menerima keberadaan anak tersebut, anak tiri berbakti kepada orang tua tirinya layaknya anak kandung yang berbakti kepada orang tuanya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRS. SUPRIATNA, M.Si.
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 08 Aug 2016 14:40
Last Modified: 08 Aug 2016 14:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21524

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum