MODEL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN DIRI (Studi tentang Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) di MTsN Prambanan Sleman)

Zulfa Anis Safitri NIM. 04410717, (2009) MODEL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN DIRI (Studi tentang Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) di MTsN Prambanan Sleman). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis pelaksanaan Model Pendidikan Pengembangan Diri di MTsN Prambanan Sleman, usaha guru dan sekolah dalam mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan meningkatkan pengelolaan program tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan mengambil setting di MTsN Prambanan Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, interview, dan penulusuran dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, dengan menggunakan pola berpikir induktif dan untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh, penulis menggunakan Metode Triangulasi Data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan program Pengembangan Diri di MTsN Prambanan Sleman, dilakukan dengan menggunakan kurikulum KTSP. Yakni, kegiatan pembelajaran dijabarkan ekuivalen dengan dua jam pembelajaran dengan tujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah. Program ini dilaksanakan dengan terprogram, rutin, spontan, keteladanan dan ditangani oleh orang-orang yang sesuai di bidangnya, disertai dengan arahan kepada siswa, fasilitas dan biaya guru dari hasil swadaya MTsN Prambanan Sleman sendiri, sedangkan biaya praktik pembelajaran berasal iuran siswa. Pembelajaran kreatif dan menyenangkan. (2) Usaha sekolah dan guru dalam mengembangkan life skill di program Pengembangan Diri antara lain melalui: (a) Kegiatan belajar mengajar, dengan cara; pretes, tanya jawab, demonstrasi, mempraktikkan apa yang dipelajari, kuis, teka, teki, dengan lebih dominan pada praktik serta penugasan individu dan kelompok dan sebagainya. (b) Kegiatan pendukung program Pengembangan Diri berupa; kegiatan rutin keagamaan seperti tadarus, jama’ah shalat dhuha, dhuhur, jama’ah shalat jum’at, pengembangan budaya sekolah, slogan-slogan yang mendidik, hukuman dan sanksi. (3) Aspek life skill yang diberikan berupa penekanan kecakapan umum dan kecakapan khusus yang bersifat dasar. (4) Upaya untuk meningkatkan kualitas program Pengembangan Diri dilakukan dengan memotivasi guru agar tidak berputus harapan dalam membimbing siswa ditengah-tengah kondisi fasilitas sekolah yang serba terbatas, memotivasi siswa agar terus menggali bakat yang dimilikinya, melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan kemampuan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item