UJI KADAR INULIN PADA BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) DI KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR

YANA FARIDA ARFIANI, NIM. 11640018 (2016) UJI KADAR INULIN PADA BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) DI KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (UJI KADAR INULIN PADA BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) DI KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR)
11640018_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (UJI KADAR INULIN PADA BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) DI KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR)
11640018_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Umbi-umbian merupakan salah satu sumber inulin. Saat ini inulin yang diproduksi secara komersial berasal dari umbi tanaman Jerusalem artichoke dan Chicory. Ubi jalar merupakan salah satu umbi-umbian hasil pertanian di Indonesia yang hasilnya cukup melimpah dan inulin diharapkan ditemukan dalam jumlah tinggi pada umbi ubi jalar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sumber inulin alternatif selain umbi tanaman dahlia dan Dioscorea spp, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kadar inulin yang terkandung pada ubi jalar. Uji kadar inulin pada ubi jalar telah dilakukan dengan menggunakan metode Spektro sistein-karbazol. Uji kadar inulin dilakukan pada 3 varietas ubi jalar yaitu ubi jalar putih kulit coklat, ungu kulit ungu dan kuning kulit coklat yang keseluruhan diambil dari Kabupaten Ngawi Jawa Timur yaitu Kecamatan Bringin, Pangkur dan Jogorogo. Secara keseluruhan, kadar inulin pada masingmasing stasiun relatif berbeda. Kadar inulin tertinggi diperoleh dari varietas ubi jalar putih yaitu 5,57% di stasiun Bringin dan kadar inulin terendah diperoleh dari ubi jalar kuning yaitu sebesar 2,75% di stasiun Pangkur. Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang paling dapat mempengaruhi kadar inulin. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang menunjukkan adanya korelasi antara kadar inulin dengan kelembapan tanah (- 0.566) dan intensitas cahaya (0.826). Sedangkan faktor varietas dianggap bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kadar inulin pada ubi jalar. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa semakin tinggi kelembapan tanah maka semakin rendah kadar inulin pada ubi jalar, dan sebaliknya semakin rendah kelembapan tanah maka, semakin tinggi kadar inulin pada ubi jalar. Sedangkan semakin rendah intensitas cahaya maka, akan semakin rendah kadar inulin pada ubi jalar dan sebaliknya semakin tinggi intensitas cahaya maka, akan semakin tinggi kadar inulin pada ubi jalar. Oleh sebab itu, inulin pada ubi jalar dianggap mampu dijadikan sumber alternatif inulin setelah dahlia dan Dioscorea spp.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Anti Damayanti H., M.MolBio
Uncontrolled Keywords: Inulin, Ipomoea batatas L.
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 23 Aug 2016 08:11
Last Modified: 23 Aug 2016 08:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21752

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum