TRANSAKSI BITCOIN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

KHOIRUL ANWAR, SHI, NIM. 1420310032 (2016) TRANSAKSI BITCOIN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRANSAKSI BITCOIN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)
1420310032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TRANSAKSI BITCOIN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)
1420310032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Zaman modern saat ini memunculkan teknologi yang canggih yang telah digunakan dalam beberapa bidang kehidupan untuk membantu manusia menjalankan aktifitasnya. Hal ini dapat kita rasakan dalam transaksi jual beli melalui media internet, yang memudahkan manusia untuk bertransaksi lebih cepat dan tanpa mengeluarkan banyak tenaga untuk sekedar memilih barang. Bahkan saat ini telah ada teknologi yang dianggap sebagai mata uang digital yang bernama bitcoin. Bitcoin menawarkan sistem transaksi yang menggunakan uang digital dan tanpa perantara pihak ketiga dalam melakukan pembayaran. Perkembangan bitcoin mendapatkan respon berbeda-beda dari Negara di belahan dunia termasuk Indonesia. Penelitian ini menjelaskan mengenai bitcoin yang dianggap sebagai mata uang/alat transaksi dan bagaimana mekanisme yang terdapat dalam bitcoin. Fokus pada penelitian ini setidaknya menjawab dua persoalan, yaitu: 1) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap bitcoin sebagai mata uang/alat transaksi. 2) Bagaimana mekanisme transaksi bitcoin perspektif hukum Islam. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan metode pendekatan yang digunakan adalah penelitian hukum Islam normatif. Ada dua teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori akad transaksi dalam hukum Islam dan teori uang. Hasil peneilitian ini adalah bitcoin memiliki sifat gharar dan maysir. Gharar karena bendanya tidak nampak jika diperjualbelikan dan cara memperoleh bahkan jika diperdagangkan. Bitcoin bersifat maysir karena terdapat spekulasi dan perjudian didalamnya yaitu dalam praktek jual beli bitcoin. Membelinya di saat harga sedang turun dan menjualnya di saat harga sedang naik. Orang akan cepat meraup keuntungan dengan skema ini, namun dapat cepat pula ia meraup kerugian. Akad yang terdapat dalam praktek transaksi menggugunakan bitcoin termasuk akad yang fashid karena tidak memenuhi syarat keabsahan akad, selain mengandung gharar dan maysir di atas, dalam objek bitcoin mengandung unsur dlarar yang dapat merugikan beberapa pihak. Bitcoin tidak berlaku sebagai mata uang atau alat tukar dikarenakan hanya dapat digunakan dikalangan tertentu saja, jumlahnya terbatas, tidak memiliki nilai intrinsik dan yang terpenting tidak adanya yang bertanggungjawab mengenai peredaran, penerbitan dan segala hal mengenai bitcoin ini, maka ia tidak boleh digunakan. Bank Indonesia secara tegas melalui UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang dan mengeluarkan surat edaran BI tentang bitcoin dan virtual currency laiinya menytakan bahwa mata uang yang sah di Indonesia adalah rupiah dan menghimbau agar berhati-hati terhadap bitcoin karena segala resiko harus ditanggung oleh pengguna bitcoin sendiri

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.,
Uncontrolled Keywords: bitcoin, mata uang, akad
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 30 Aug 2016 10:32
Last Modified: 30 Aug 2016 10:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21832

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum