REINTERPRETASI KONSEP KAFĀ’AH (TINJAUAN DARI MAQĀSID SYARIʻAH PEMIKIRAN JASSER AUDA)

ASHWAB MAHASIN, SHI, 1320311083 (2016) REINTERPRETASI KONSEP KAFĀ’AH (TINJAUAN DARI MAQĀSID SYARIʻAH PEMIKIRAN JASSER AUDA). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REINTERPRETASI KONSEP KAFĀ’AH (TINJAUAN DARI MAQĀSID SYARIʻAH PEMIKIRAN JASSER AUDA))
1320311083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (REINTERPRETASI KONSEP KAFĀ’AH (TINJAUAN DARI MAQĀSID SYARIʻAH PEMIKIRAN JASSER AUDA))
1320311083_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Islam memandang perkawinan sebagai cita-cita yang tidak hanya mempersatukan antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga merupakan kontrak sosial dengan seluruh aneka ragam, tugas dan tanggung jawab. Banyak cara untuk mencapai tujuan perkawinan salah satunya dengan upaya mencari calon suami atau istri yang baik. Salah satu cara mencari pasangan yang baik adalah dengan konsep kafā‟ah. Kafā‟ah selalu diwarnai oleh adanya dua wacana yang saling berhadapan yaitu antara wacana normatifisme dan historisitas, antara teks dengan konteks. Wacana kafā‟ah sudah banyak diperbincangkan oleh para ulama dan para pemikir Islam. Di antara mereka ada yang sepakat dengan konsep kafā‟ah misalnya para ulama mazhab empat. Namun ada juga yang tidak sepakat seperti Ibnu Hazm. Hal ini menyangkut bagaimana istinbat hukum Ibn Hazm dalam menetapkan kriteria kafā‟ah, sekaligus melihat aplikasi konsep kafā‟ah terhadap kemaslahatan perkawinan dan sejauhmana eksistensinya dalam hukum perkawinan. Dalam memahami konsep kafā‟ah diperlukan perpaduan teori yang pada akhirnya dapat dipahamai bahwa kafā‟ah bisa ditolerir ketika dijadikan wahana untuk mencari keserasian dan kecocokan dalam mencari calon pendamping. Sebaliknya kafā‟ah tidak sah jika dijadikan sebagai wahana diskriminasi untuk membedakan dan melebihkan seseorang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan membahas buku, baik berupa buku primer maupun sekunder yang menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran konsep kafā‟ah yang dipandang melalui sudut usul fiqh (normative) yang terfokus pada maqāṣid syariʻah pemikiran Jasser Auda yang lebih kontekstual. Adapun untuk mengetahui konsep kafā‟ah terhadap perkawinan, digunakan kerangka teori tentang maqāṣid syariʻah dan kemaslahatan dengan segala kategorisasi yang digunakan di dalamnya. Sehingga dapat dipahami bahwa pensyariʻatan kafā‟ah merupakan langkah awal sebelum pernikahan yang bertujuan untuk menciptakan rumah tangga yang dipenuhi dengan ketenangan, penuh cinta dan kasih sayang (sakinah, mawaddah dan rahmah), menghilangkan adanya cela, dan bahaya yang mungkin timbul dari masing-masing pasangan, baik dari segi agama maupun sosial dengan melihat perkembangan zaman. Kafā‟ah yang semula merupakan suatu ukuran kesepadanan yang mempertimbangkan agama, harta, keturunan, pekerjaan dapat dipertegas menjadi kesesuaian yang berdasarkan kecocokan dalam hati tanpa paksaan dengan diperkuatkan keserasian berkeyakinan dalam beragama untuk membangun rumah tangga yang

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, MA
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 30 Aug 2016 11:14
Last Modified: 30 Aug 2016 11:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21834

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum