FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MEDIASI (STUDI TENTANG PERAN MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN DI MAHKAMAH SYAR’IYAH LANGSA TAHUN 2013-2015)

ZERA AGUSTINA, SHI, NIM. 1420310053 (2016) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MEDIASI (STUDI TENTANG PERAN MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN DI MAHKAMAH SYAR’IYAH LANGSA TAHUN 2013-2015). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
1420310053_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Mediasi merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa dengan menghadirkan pihak ketiga yang bersifat netral dan tidak memihak. Mediasi di Pengadilan Agama adalah suatu proses usaha perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator antara para pihak yang berperkara untuk mencapai kesepakatan dengan hasil akhir sama-sama menguntungkan (win-win solution). Tujuan dilakukan mediasi di Pengadilan ialah untuk menciptakan perdamaiaan dan mencegah terjadinya perceraian antara suami isteri. Mahkamah Syar‟iyah Langsa telah menerapkan mediasi sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Meskipun mediasi telah diterapkan dan diberlakukan keberhasilan mediasi tiap tahunnya masih rendah, dan belum mampu mengurangi angka perceraian. Oleh karena itu, problem penelitian ini adalah mengetahui peran mediator dalam melaksanakan fungsinya menyelesaikan perkara perceraian dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya tingkat keberhasilan mediasi di Mahkamah Syar‟iyah Langsa sejak tahun 2013 hingga 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis. Penelitian ini bersifat deskriptifanalitis yakni setelah data terkumpul, penulis memberikan penilaian berdasarkan tolak ukur efektivitas hukum yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto meliputi faktor hukum/undang-undang, penegak hukum, sarana/fasilitas, masyarakat dan kebudayaan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tesis ini adalah teknik observasi di Mahkamah Syar‟iyah Langsa, dan wawancara dengan hakim mediator, panitera muda hukum serta dokumen-dokumen terkait mediasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakim mediator di Mahkamah Syar‟iyah telah melaksanakan perannya sesuai dengan ketentuan PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, walaupun dari 9 hakim yang dimiliki oleh Mahkamah Syar‟iyah Langsa hanya 4 hakim saja yang bersertifikat mediator. Mediator telah melaksanakan mediasi dengan maksimal untuk meningkatkan keberhasilan mediasi khususnya dalam perkara perceraian. Meskipun begitu keberhasilan mediasi masih sangat rendah. Perkara perceraian yang berhasil dimediasi sejaktahun 2014 hingga 2015 hanya mencapai 2,4% sedangkan mediasi yang gagal mencapai 97,5% dari 700 perkara perceraian yang masuk di Mahkamah Syar‟iyah Langsa. Rendahnya keberhasilan mediasi tidak hanya disebabkan oleh peran mediator, tetapi juga karena faktor-faktor dari masyarakat itu sendiri yang tidak memiliki iktikad baik untuk kembali mempertahankan rumah tangganya, serta sarana atau fasilitas yang disediakan oleh Mahkamah Syar‟iyah Langsa masih kurang mendukung dalam proses mediasi di Pengadilan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Samsul Hadi, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: Mediator, Mediasi, Perkara Perceraian
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 06 Sep 2016 09:02
Last Modified: 06 Sep 2016 09:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21867

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum