DĀBBAH DALAM AL-QUR’ĀN ( STUDI PENAFSIRAN ŢANŢĀWĪ JAUHARĪ DALAM TAFSIR AL- JAWĀHIR FĪ TAFSĪR AL-QUR’ĀN AL-KARĪM)

ROUDHOTUL JANNAH, NIM. 12530109 (2016) DĀBBAH DALAM AL-QUR’ĀN ( STUDI PENAFSIRAN ŢANŢĀWĪ JAUHARĪ DALAM TAFSIR AL- JAWĀHIR FĪ TAFSĪR AL-QUR’ĀN AL-KARĪM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DĀBBAH DALAM AL-QUR’ĀN ( STUDI PENAFSIRAN ŢANŢĀWĪ JAUHARĪ DALAM TAFSIR AL- JAWĀHIR FĪ TAFSĪR AL-QUR’ĀN AL-KARĪM))
12530109_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (DĀBBAH DALAM AL-QUR’ĀN ( STUDI PENAFSIRAN ŢANŢĀWĪ JAUHARĪ DALAM TAFSIR AL- JAWĀHIR FĪ TAFSĪR AL-QUR’ĀN AL-KARĪM))
12530109_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan merupakan sumber petunjuk bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan terurtama pengetahuan sains untuk menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT, agar kita sebagai makhlukNya senantiasa bersyukur dan terus mengkaji ilmuNya yang begitu luas. Hal ini telah dibuktikan banyaknya sumber informasi bahkan tafsir yang mengkaji ilmu pengetahuan sains, salah satu contohnya yaitu tafsir al- Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm karya Ţanţāwī Jauharī. Mufassir ini termasuk pada kategori periode modern. Ţanţāwī mampu menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan elaborasi ilmu pengetahuan sains. Dalam kaitan ini, penulis mengkaji terkait tema dābbah dalam kitab tafsir al-Jawāhir fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm. Penulis menggunakan metode deskriptif analitis untuk mengkaji pemikiran Ţanţāwī Jauharī. Secara khusus, penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana penafsiran Ţanţāwī Jauharī tentang ayat-ayat dābbah serta apa saja macam-macam pengertian dābbah menurut penafsiran Ţanţāwī Jauharī. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa Ţanţāwī menjelaskan dābbah dalam al-Qur’an mempunyai beberapa pengertian. Pertama, dābbah dalam pengertian salah satu binatang yang keluar pada hari kiamat. Kedua, dābbah yang mempunyai pengertian makhluk hidup yang mencakup manusia, hewan dan tumbuhan. Ketiga, dābbah dalam pengertian orang Kafir. Keempat, dābbah dalam pengertian jenis hewan. Kelima, dābbah dalam pengertian orang Yahudi. Keenam, dābbah dalam pengertian hewan melata yang berakal dan tidak berakal yaitu Malaikat, manusia, hewan dan tumbuhan. Ketujuh, dābbah dalam pengertian orang Mukmin, dan terakhir dābbah dalam pengertian makhluk luar angkasa. Dalam menafsirkan ayat-ayat tentang dābbah, Ţanţāwī banyak menggunakan ayat-ayat yang setema, dan lebih mengutamkan metode sains empiris yaitu Ţanţāwī selalu melihat segala sesuatu dari kacamata sains.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. M. Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.Ag
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Sep 2016 09:31
Last Modified: 09 Sep 2016 09:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21956

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum