PERUBAHAN MAKNA NONGKRONG (STUDI KASUS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA DI KAFE BLANDONGAN)

AHMAD SYAIFULLAH, NIM. 12540027 (2016) PERUBAHAN MAKNA NONGKRONG (STUDI KASUS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA DI KAFE BLANDONGAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERUBAHAN MAKNA NONGKRONG (STUDI KASUS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA DI KAFE BLANDONGAN))
12540027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
12540027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Budaya “nongkrong” sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat Indonesia. Identik dengan secangkir kopi atau minuman yang enak dan menyegarkan fisik adalah bentuk bagian dari pelengkap “nongkrong” itu sendiri. Nongkrong ialah hanya sebuah aktivitas ringan untuk sekedar mengisi waktu luang, menghilangkan rasa capek, melepas kepenatan, baik secara individu maupun komunal. Namun dalam perkembanganya kafe dan kedai kopi saat ini bukan hanya sekedar sebagai tempat orang ingin menikmati secangkir kopi namun sudah menjadi rumah kedua bagi mahasiswa, komunitas, aktivis, pembisnis, penulis dan budayawan. Di kafe atau kedai-kedai kopi juga sebagai perputaran arus informasi, setiap orang bebas berinteraksi dan membicarakan hal apapun tanpa ada sekat, pembatasan dan pretensi. Penelitian ini menjadi urgen karena bertujuan ingin mengetahui tujuan dan pemaknaan “nongkrong” bagi sebagian banyak mahasiswa di Yogyakarta. Menggunakan kajian penelitian lapangan dan mahasiswa sebagai subyek dalam penelitian ini, yaitu demi menelaah interaksi sosial sekaligus perubahan makna yang ada dan yang dilakukan mahasiswa di kafe Blandongan, Jln Sorowajan Baru, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Dalam melakukan interaksi sosial menurut Cabin dan Dortier mengklasifikasinya, bahwa interaksi yang ada di kafe atau kedai kopi masuk dalam kategori Mutualisme dan Sosiality, yakni interaksi sosial yang saling menguntungkan. Hasil dari penelitian ini bahwa, fenomena “nongkrong” dan interaksi sosial di kafe memiliki pemaknaan baru, ruang sosial khas kaum anak muda khususnya mahasiswa. Gaya hidup dan rumah kedua, tempat santai dan tempat berekpresi, kafe adalah bagian dari hidup masyarakat urban di Yogyakarta. Adanya pergeseran makna “nongkrong” itu membawa mahasiswa menciptakan simbol-simbol baru yang mempengaruhi kehidupan mereka. Mulai dari urusan menyelesaikan tugas kuliah hingga urusan ekonomis atau bisnis. Pendek kata, kafe adalah budaya sekaligus simbol modernitas dalam proposi global

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Munawar Ahmad, S.S M.Si,
Uncontrolled Keywords: Nongkrong, Interaksionalisme Simbolik, Perubahan Makn
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 21 Sep 2016 11:04
Last Modified: 21 Sep 2016 11:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22030

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum