DINAMIKA KAUM PRIYAYI-SANTRI DI PLOSOKUNING MINOMARTANI NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 1970--2012

DEWI KURNIAWATI, NIM. 09120068 (2016) DINAMIKA KAUM PRIYAYI-SANTRI DI PLOSOKUNING MINOMARTANI NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 1970--2012. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA KAUM PRIYAYI-SANTRI DI PLOSOKUNING MINOMARTANI NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 1970--2012)
09120068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA KAUM PRIYAYI-SANTRI DI PLOSOKUNING MINOMARTANI NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 1970--2012)
09120068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kasultanan Yogyakarta pada masa Sultan Hamengku Buwono I, beliau menghendaki adanya desa-desa yang difungsikan sebagai pathok atau batas wilayah Kasultanan Yogyakarta. Plosokuning merupakan salah satu desa pathok yang ditunjuk sebagai batas Utara. Oleh sebab itu, di sana dibangun masjid Pathok Negoro sebagai simbol kepemilikan kraton. Selain itu, Plosokuning juga ditunjuk sebagai daerah perdikan yang dibebaskan dari membayar pajak karena memiliki tugas mensyi’arkan agama Islam. Masyarakat Plosokuning yang terbagi menjadi dua kelompok besar masyarakat yaitu masyarakat njero dan masyarakat njaba. Masyarakat njero yaitu kaum priyayi-santri yang bertugas menyebarkan agama Islam. Sebagai agen dari keluarga kraton, mereka memiliki keadaan sosial; agama; pendidikan,dan ekonomi yang baik. Namun, adanya laju perkembangan zaman dan berbagai faktor mempengaruhi perubahan pada kaum priyayi-santri. Penelitian ini membahas mengenai perubahan yang terjadi pada kaum priyayisantri di Plosokuning tahun 1970-2012, berdasar pada awal perubahan yang dialami mereka tahun 1970 sebagai alasan awal perubahan dan tahun 2012 sebagai ujung dari perubahan, sebab semenjak tahun tersebut sudah tidak ada lagi perubahan yang berarti. Untuk menggali permasalahan tersebut, penelitian ini dianalisis dengan pendekatan sosiologi sekaligus teori evolusi yang dikembangkan oleh Herbert Spencer, menggunakan metode sejarah yang mencakup pengumpulan data tertulis dan tidak tertulis (wawancara), verifikasi data/kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan yang terjadi pada kaum priyayi-santri di Plosokuning tahun 1970-2012 dipengaruhi oleh kemajuan zaman dan beberapa faktor dalam setiap aspeknya. Perubahan itu meliputi bidang sosial, keberagamaan, pendidikan, dan ekonomi. Dalam bidang sosial, mereka mengalami perkembangan pemikiran secara definisi priyayi dan masuknya masyarakat pendatang menjadikan perubahan yang cukup berarti dalam lingkungan mereka. Dalam bidang keberagamaan perubahan yang dialami, dalam praktek memahami agama menjadi lebih berwarna yang awalnya berbasis tarekat (sufistik)berubah menjadi neo-sufistik demi mempertahankan eksistensi mereka. Dalam bidang pendidikan mereka mengalami perubahan yang drastis dikarenakan perubahan tingkat kesadaran intelektual mereka yang semakin tinggi. Rasa antusias dalam pendidikan formal sampai jenjang Perguruan Tinggi, namun juga tidak menggeser pendidikan agama dengan tetap memelihara pondok pesantren warisan kakek buyutnya. Demikian dalam bidang ekonomi, mereka mengalami kemajuan secara pekerjaan yang dimiliki dengan tidak mengandalkan warisan kakek buyutnya berupa tanah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Himayatul Ittihadiyah, M. Hum
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 22 Sep 2016 13:07
Last Modified: 22 Sep 2016 13:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22046

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum