MAKNA PUASA SUNAT BAGI TIGA SANTRI PONDOK PESANTREN ISTIGHFAR PERBALAN PURWOSARI SEMARANG UTARA

Gus Munhamir Mu'in 04220057-03, (2009) MAKNA PUASA SUNAT BAGI TIGA SANTRI PONDOK PESANTREN ISTIGHFAR PERBALAN PURWOSARI SEMARANG UTARA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat, sebetulnya sering mengusik ketenangan hidup masyarakat secara luas, menyebabkan masyarakat menjadi semakin ruwet dan kompleks, kontak sosial antar sesama semakin longgar, bahkan banyak desintegrasi masyarakat dan desintegrasi perorangan. Hal tersebut menyebabkan persaingan hidup yang tidak sehat, hidup individualistis dan ujung-ujungnya akan melahirkan quot;social problem quot; antar sesama manusia. Banyaknya berita di layar televisi, surat kabar yang menyebutkan banyaknya para wakil-wakil rakyat yang tidak mampu mengendalikan diri dalam mengejar materi dan kebendaan dunia dengan cara yang tidak baik, mereka tidak bias membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Tindak korupsi dan merampas hak orang lain adalah contoh yang paling gambling. Hal tersebut terjadi karena manusia sudah melupakan nilai-nilai agama. Ajaran agama hanyalah sebagai selingan saja. Berangkat dari hal itulah penulis mengaggap perlunya mengangkat tema ini, karena puasa adalah ibadah yang dapat melatih seseorang untuk latihan pengendalian diri agar manusia memiliki jiwa yang sehat serta dapat meningkatkan keimanan/ketakwaan kepada Allah SWT, agar terhindar dari melakukan perbuatan yang sia-sia dan melanggar etika, moral maupun hokum. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengajukan sebuah pertanyaan untuk dijadikan rumusan masalah yaitu (1) Pengalaman apa saja yang diperoleh tiga santri Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang Utara setelah melakukan puasa sunat. (2) Apakah makna puasa sunat bagi tiga santri Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang Utara meliputi aspek jasmani, rohani dan sosial? Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dapat disimpulkan bahwa pengalaman dan makna puasa sunat tiga santri Pondok Pesantren Istighfar Perbalan Purwosari Semarang Utara setelah melakukan puasa sunat sangatlah baik dan dapat merubah sifat hidupnya dan menjadikan dirinya mempunyai akhlak yang baik seperti rendah diri, tidak sombong, tidak riya', saling membantu, menghormati antar sesama, terjaga jiwanya, emosi lebih terkendali, fikiran lebih tenang, tubuhnya menjadi lebih sehat dan sifat kedarmawanannya sangat tinggi. Hadirnya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian tersebut dapat memberikan kontribusi positif yang nyata bagi semua masyarakat, sehingga pada kelanjutannya peneliti mampu mengabdikan karyanya untuk sebuah perubahan bagi masyarakat untuk menuju perubahan yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Abdullah, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Ibadah, Puasa
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2230

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum