PIDANA MATI BAGI KORUPTOR (STUDI KOMPARASI MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NU)

ROSIKHOTIN QOYYIMAH, NIM. 11360007 (2016) PIDANA MATI BAGI KORUPTOR (STUDI KOMPARASI MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PIDANA MATI BAGI KORUPTOR (STUDI KOMPARASI MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NU))
11360007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PIDANA MATI BAGI KORUPTOR (STUDI KOMPARASI MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NU))
11360007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Persoalan korupsi adalah persoalan klasik yang dihadapi oleh Indonesia. Sanksi yang selama ini diberikan pemerintah untuk para koruptor belum bisa memberikan efek jera kepada para pelakunya. Pemerintah Indonesia perlu mencari lagi solusi dan memberlakukan hukuman secara tegas untuk menghadapi pelaku koruptor. Tentunya dengan tetap memperhatikan sila yang lima dan tetap dalam koridor agama (karena Indonesia adalah negara beragama). Indonesia adalah negara beragama, dan mayoritas penduduknya beragama Islam. Kursi pemerintahannya pun mayoritas diduduki oleh orang-orang Islam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan yang melakukan tindak korupsi adalah orang Islam. Islam adalah agama yang sempurna, agama yang universal (mengatur semua aspek kehidupan) yang ada di muka bumi, tentang aqidah-akhlaq, ibadah, dan syari’ah. Islam adalah agama yang sempurna yaitu mengatur semua aspek kehidupan, lalu bagaimana pandangan masyarakat Islam terkait dengan tindakan korupsi dan sanksi bagi pelakunya. Salah satu referensi masyarakat Islam adalah organisasi masayarakat (ormas) Islam, di Indonesia ada ormas yang memiliki pengaruh besar, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Fatwa dari kedua ormas tersebut seringkali dijadikan pertimbangan oleh sebagian masyarakat Islam di Indonesia, karena sebagian masyarakat Indonesia adalah termasuk dalam ormas tersebut. Berangkat dari latar belakang di atas, penyusun tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pandangan Muhammadiyah dan NU terhadap pidana mati bagi koruptor dan relevansi keputusan Muhammadiyah dan NU dalam konteks ke-Indonesiaan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research), di mana peneliti menelaah literatur yang sudah ada. Adapun sifat penelitian yang digunakan ialah "deskripif analitik komparatif", yakni mendiskripsikan permasalahan yang peneliti angkat, dilanjutkan dengan menganalisa dan kemudian membandingkan berdasarkan datadata dari hasil penelitian dan literatur-literatur yang relevan terkait dengan pidana mati bagi koruptor perspektif Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Bahtsul Masail (NU), yaitu untuk mendapat kesimpulan dari masalah yang peneliti ambil. Berdasarkan hasil penelitian, kedua ormas tersebut membolehkan pidana mati bagi koruptor, akan tetapi masing-masing menyebutkan kriteria yang harus dipenuhi untuk seorang koruptor dijatuhi hukuman mati. Hukum positif di Indonesia pun sebenarnya sudah mengatur tentang hukuman mati bagi koruptor, akan tetapi belum bisa diterapkan dikarenakan ada ketentuan yang tidak terpenuhi apabila pidana mati dilaksanakan pada masa sekarang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: BUDI RUHIATUDIN, S.H. M.Hum.
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 07 Oct 2016 08:28
Last Modified: 07 Oct 2016 08:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22306

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum