DETERMINAN KEBERDAYAAN MUSTAHIQ PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT DOMPET DHUAFA YOGYAKARTA

MAIMUN SHOLEH, NIM. 1230317008 (2016) DETERMINAN KEBERDAYAAN MUSTAHIQ PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT DOMPET DHUAFA YOGYAKARTA. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DETERMINAN KEBERDAYAAN MUSTAHIQ PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT DOMPET DHUAFA YOGYAKARTA)
1230317008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (DETERMINAN KEBERDAYAAN MUSTAHIQ PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT DOMPET DHUAFA YOGYAKARTA)
1230317008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (734kB)

Abstract

Kemiskinan merupakan fenomena sosial dan ekonomi yang sangat kompleks serta terdapat di berbagai masyarakat, baik yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maupun non-Islam. Kemiskinan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi terwujud sebagai hasil interaksi ketidakberdayaan antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia, terutama aspek sosial dan aspek ekonomi maupun aspek perilaku. Kemiskinan adalah cross sectors problems, cross areas dan cross generations, sehingga untuk menanganinya dibutuhkan pendekatan yang terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan. Keadaan miskin sesungguhnya tidak sejalan dengan kondisi ideal yang diharapkan oleh Islam yang menghendaki agar manusia hidup sejahtera lahir dan batin, di dunia dan di akherat. Tujuan utama islam dalam kaitannya dengan kemiskinan adalah menyadarkan manusia sehingga orang miskin menjadi mandiri, menjadi berdaya. Kemandirian tidak hanya mengarah pada individu semata, tapi juga kolektif. Kemandirian adalah pemberdayaan dengan memberikan kekuatan (power) pada yang tidak berpunya (powerless). Karena pemberdayaan masyarakat miskin terfokus pada unsur kesetaraan (equality), kerjasama, dan upaya saling berbagi (sharing) dan terkait dengan modal dasar yang dimiliki masyarakat miskin serta sikap dan perilaku mereka, pemberdayaan masyarakat dapat pula dilakukan dengan berbasis zakat, karena zakat memiliki fungsi mewujudkan keadilan sosial. Pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis zakat bertujuan untuk menginternalisasikan tujuan zakat bagi perubahan kesejahteraan masyarakat miskin. Zakat bukan hanya ibadah maliyah karitatif, melainkan juga digunakan untuk mendorong terwujudnya perubahan kesejahteraan masyarakat miskin sehingga memiliki daya untuk berusaha dan mandiri sehingga dapat meningkatkan pendapatan agar terjadi peningkatan kesejahteraan secara materi maupun immateri. Penelitian ini merupakan studi eksplanatori dilakukan dengan menggunakan metode campuran (Mixed Methode) dengan pendekatan SEM (Structural Equation Model). Anggota sampel ditentukan dengan metode non-probability sampling khususnya dengan purposive sampling. Data dikumpulkan secara cross section dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor determinan keberdayaan mustahiq pada program pemberdayaan masyarakat miskin berbasis zakat lembaga xii amil zakat dompet dhuafa Yogyakarta Hasil penelitian menemukan kondisi modal dasar fisik, modal dasar manusia dan modal dasar sosial mustahiq penerima pemberdayaan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Yogyakarta cukup rendah. Kondisi faktor modal dasar fisik dan modal dasar manusia memiliki hubungan dan pengaruh positif dan nyata terhadap modal dasar sosial. Aspek modal dasar fisik yang berpengaruh secara nyata dengan penguatan modal dasar sosial adalah sarana pendidikan (gedung, buku bacaan, dan guru), dan sarana kesehatan serta sarana transportasi (jalan dan angkutan umum). Mustahiq memiliki keinginan yang cukup kuat untuk keluar dari kemiskinan, cukup percaya bahwa kemiskinan dapat diatasi dengan bekerja keras, serta cukup percaya akan mampu mengatasi kemiskinan. Modal dasar fisik, modal dasar manusia,modal dasar sosial, dan pemberdayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap untuk keluar dari kemiskinan. Ini berarti adanya pemberdayaan menyebabkan terbentuknya sikap untuk keluar dari kemiskinan. Tingkat keberdayaan mustahiq tergolong rendah. Rendahnya tingkat keberdayaan mustahiq penerima pemberdayaan dipengaruhi secara nyata oleh rendahnya proses pemberdayaan serta kurang tersedianya modal manusia. dan modal dasar sosial. Kemampuan pelaku pemberdayaan baik pengetahuan maupun ketrampilan tergolong tinggi, namun proses pemberdayaan terhadap mustahiq penerima pemberdayaan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Yogyakarta tergolong cukup rendah. Dilihat dari pengaruh langsung secara parsial, proses pemberdayaan mustahiq adalah faktor yang paling kuat dalam menentukan terbentuknya sikap untuk keluar dari kemiskinan dibandingkan dengan modal fisik, modal manusia, dan modal sosial. Sementara yang paling menentukan keberdayaan mustahiq maka adalah modal sosial. Dilihat dari pengaruh tak langsungnya dalam menentukan keberdayaan (yang dimediasi oleh sikap untuk keluar dari kemiskinan), maka yang paling menentukan keberdayaan adalah modal sosial mustahiq. Bila dilihat dari pengaruh totalnya, maka yang paling menentukan tingkat keberdayaan adalah modal sosial mustahiq.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A., Prof Musa Asyari, Drs. Akhsyim Afandi, M.A., Ph.D.,
Uncontrolled Keywords: kemiskinan, modal dasar, pemberdayaan, sikap, dan keberdaya
Subjects: Ekonomi Islam
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 07 Oct 2016 10:31
Last Modified: 07 Oct 2016 10:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22320

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum