RAHMATAN LIL ‘ALAMIN DALAM TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB

Muh. Anshori, NIM: 1420511003 (2016) RAHMATAN LIL ‘ALAMIN DALAM TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (RAHMATAN LIL ‘ALAMIN DALAM TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)
1420511003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (784kB) | Preview
[img] Text (RAHMATAN LIL ‘ALAMIN DALAM TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)
1420511003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (829kB)

Abstract

Rahmatan lil ‘alamin adalah istilah qur’ani yang diyakini umat Islam sebagai salah satu karakter penting ajaran Islam. Sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, Islam hadir membawa kedamaian (rahmat) bagi seluruh alam semesta. Akan tetapi, tidak berlebihan jika ada orang yang mengatakan bahwa “slogan” ini belum sepenuhnya dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan multikultural seperti di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis mencoba menghadirkan kembali esensi Islam rahmatan lil ‘alamin melaui pendekatan tafsir yang ditulis dengan setting ke-Indonesiaan, yaitu Tafsir Al-Mishbah karya M.Quraish Shihab. Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Pertama, bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab atas rahmatan lil ‘alamin dalam Tafsir Al-Mishbah?. Kedua, apa unsur kebaruan dalam tafsir Al-Mishbah, terkait tentang konsep rahmatan lil ‘alamin?. Ketiga, Apa relevansi penafsiran M. Quraish Shihab tentang rahmatan lil ‘alamin dalam konteks kekinian?. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama, dengan pendekatan normatif dan historis-sosiologis. Sedangkan pengolahan data yang menggunakan metode interpretasi, deskripsi, dan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan: Rahmatan lil ‘alamin dalam Tafsir Al- Mishbah mengandung arti bahwa sosok Nabi Muhammad saw dengan ajaran yang dibawanya adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Adapun rahmat dimaksud mencakup manusia, tumbuhan, hewan, dan juga benda tak bernyawa. Penafsiran rahmatan lil ‘alamin dalam Al-Mishbah mengandung tiga konteks baru; Pertama, perluasan makna, hal ini ditandai dengan luasnya sasaran rahmat yang mencakup manusia, tumbuhan, hewan, dan makhluk tak bernyawa. Kedua, teologi inklusif, hal ini ditandai dengan diutusnya nabi Muhammad sebagai rahmat serta membawa ajaran yang penuh rahmat, tidak lain adalah untuk menjadikan manusia menjadi agen-agen rahmat yang baru. Ketiga, semangat membumikan al-Qur’an, hal ini ditandai dengan luasnya cakupan rahmat yang memiliki tujuan untuk membumikan ajaran al-Qur’an di tengah-tengah kehidupan manusia Kaitannya dengan kehidupan sekarang, penafsiran rahmatan lil ‘alamin dalam Tafsir Al-Mishbah memiliki tiga relevansi. Pertama, hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dituntut untuk senantiasa menyembah Allah dan bertakwa kepada-Nya sebagai wujud syukur atas diutusnya Nabi Muhammad sebagai rahmatan lil ‘alamin. Kedua, hubungan manusia dengan sesamanya, manusia dituntut untuk selalu menghargai dan menghormati sesama manusia lainnya meskipun berbeda agama dan pemikiran. Ketiga, hubungan manusia dengan alam sekitar, manusia dituntut untuk melestarikan alam dengan menjaganya dari kerusakan sebagai aplikasi dari tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: RAHMATAN LIL ‘ALAMIN, TAFSIR AL-MISHBAH, M. QURAISH SHIHAB
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 16 Dec 2016 08:05
Last Modified: 16 Dec 2016 08:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22897

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum