COLLECTIVE MEMORY “JUM’AT KELABU” DI KOTA SERIBU SUNGAI (STUDI KASUS KERUSUHAN SOSIAL 23 MEI 1997 DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DALAM PERSPEKTIF BINA DAMAI)

HUSNUL KHOTIMAH, STH I, NIM. 1420510080 (2016) COLLECTIVE MEMORY “JUM’AT KELABU” DI KOTA SERIBU SUNGAI (STUDI KASUS KERUSUHAN SOSIAL 23 MEI 1997 DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DALAM PERSPEKTIF BINA DAMAI). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (COLLECTIVE MEMORY “JUM’AT KELABU” DI KOTA SERIBU SUNGAI (STUDI KASUS KERUSUHAN SOSIAL 23 MEI 1997 DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DALAM PERSPEKTIF BINA DAMAI))
1420510080_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (COLLECTIVE MEMORY “JUM’AT KELABU” DI KOTA SERIBU SUNGAI (STUDI KASUS KERUSUHAN SOSIAL 23 MEI 1997 DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DALAM PERSPEKTIF BINA DAMAI))
1420510080_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kerusuhan merupakan gejala sosial yang normal terjadi di lingkungan masyarakat sosial secara umum. Dalam sejarahnya penyebab kerusuhan berakar dari masalah yang rumit, sehingga membutuhkan penjelasan yang cukup panjang. Ketika kerusuhan itu telah berlalu, dibutuhkan usaha peace building untuk mempertahankan situasi yang telah damai tersebut. Dengan memori kolektif yang dihadirkan kembali di massa kini, merupakan bagian dari bentuk upaya dalam membina damai berkelanjutan pasca kerusuhan. Melalui elemen-elemen masyarakat memori kerusuhan kembali dihadirkan di ruang publik sebagai bentuk peringatan menolak lupa atas sejarah. Peran elemen-elemen masyarakat dalam peace building memiliki peran strategis dalam penyelesaian konflik maupun membina damai pasca konflik. Berdasarkan permasalahan diatas, ada tiga hal yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu: Kronologi peristiwa kerusuhan “Jum’at Kelabu” di Kota Banjarmasin tahun 1997, bentuk memori kolektif kerusuhan yang dibangun elemen-elemen masyarakat pasca kerusuhan, dan pandangan elemen-elemen masyarakat terhadap memori kolektif yang dihadirkan kembali dalam upaya membangun peace building. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan sosiologi-historis. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui observasi dan wawancara dengan menempatkan informan sebagai sumber data primer dan dokumen sebagai data skunder. Informasi yang didapat melalui wawancara dengan informan kemudian ditranskip dan dilakukan pengelompokkan data kemudian dianalisis dan interpretasi terhadap berbagai sumber informasi tersebut. Dari hasil analisis data, diperoleh simpulan sebagai berikut: kerusuhan yang terjadi di Banjarmsin memiliki kronologi yang panjang, yang menjadi penyebabnya dari kerusuhan ini adalah rute kampaye yang tidak jelas, basis partai yang menguasai Banjarmasin, karena massa salah satu OPP yang mengganggu ibadah jamaah shalat Jum’at, dan adanya agresivitas massa peserta kampanye. Bentuk dari peace building yang dilakukan elemen-elemen masyarakat adalah dengan melakukan aksi damai turun kejalan, diskusi/dialog, dan nonton bareng. Elemen-elemen masyarakat berpendapat bahwa menghadirkan kembali memori kerusuhan memiliki dua dampak negatif dan positif bagi masyarakat. Namun, upaya tersebut perlu dibangun untuk menciptakan kesadaran bahwa konflik itu menyakitkan, tidak menyenangkan sehingga jangan sampai terulang kembali.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Munawar Ahmad, SS, M.Si,
Uncontrolled Keywords: Collective Memory, Jum’at Kelabu, dan Bina Damai
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 20 Dec 2016 09:19
Last Modified: 20 Dec 2016 09:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23010

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum