FUNGSI TRADISI MASYARAKAT UNTUK MEMPERERAT KEKERABATAN (STUDI TRADISI MERON DESA SUKOLILO KABUPATEN PATI)

WAHYU ARIF SETIAWAN, NIM. 12540062 (2016) FUNGSI TRADISI MASYARAKAT UNTUK MEMPERERAT KEKERABATAN (STUDI TRADISI MERON DESA SUKOLILO KABUPATEN PATI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FUNGSI TRADISI MASYARAKAT UNTUK MEMPERERAT KEKERABATAN (STUDI TRADISI MERON DESA SUKOLILO KABUPATEN PATI))
12540062_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FUNGSI TRADISI MASYARAKAT UNTUK MEMPERERAT KEKERABATAN (STUDI TRADISI MERON DESA SUKOLILO KABUPATEN PATI))
12540062_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kajian yang dibahas dalam skripsi ini adalah terkait yang setiap tahun di diselenggarakan oleh Desa Sukolilo, yaitu tradisi Meron. Meron tersebut menjadi ikon lokal bagi kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, jelas sekali terlihat ada perpaduan antara budaya Jawa dan Islam dalam tradisi Meron. Sehingga penelitian yang terkait tradisi ini, menarik untuk dilakukan. Ada beberapa persoalan yang akan dijawab penelitian ini, yaitu bagaimana adat Meron menurut pandangan masyarakat? Lalu bagaimana tradisi Meron di pandang dari teori fungsionalisme struktural? Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Fokus penelitian ini adalah terkait makna simbolik dari unsur-unsur Meron yang mengandung nilai Islam beserta implikasi nilai-nilai tersebut terhadap kehidupan masyarakat sekitar Desa Sukolilo dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Sedangkan untuk metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa, Tradisi Meron sama seperti dengan tradisi Grebeg yang ada di Yogyakarta maupun di Surakarta yang di laksanakan pada satu tahun sekali pada saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Struktur budayanya terlihat ketika masyarakat masih menggunakan tradisi Jawa seperti adanya Uborampe, gunungan, dan Selametan. adapun sistem sosialnya terlihat ketika masyarakat membuat Uborampe mereka saling bekerja sama yaitu wanita yang menggoreng bahan Uborampe, sedangkan para bapak-bapak membuat arakan atau menghiasi arakan Meron. selanjutnya dalam struktur tindakannya mereka para warga Sukolilo saling bergotong-royong dan berkoordinasi untuk melangsungkan tradisi ini supaya lancar dan tertib. Perilaku individu ini terlihat warga sekitar yang menantikan prosesi Meron karena mereka akan merebut Uborampe yang ada di arakan Meron, Uborampe tersebut dipercaya warga Sukolilo yang mana akan memberikan berkah buat para petani ketika disebarkan dalam lahan pertaniannya satu tahun kelak nantinya. Sama halnya dengan para pedagan mereka rela berdatangan dari luar daerah untuk mencari keberkahan dari tradisi Meron, mereka percaya kalau mereka berdagang saat prosesi Meron maka dagangannya akan mendapatkan keberkahan walaupun mereka membuka lapak di luar daerah Sukolilo. Selain hal tersebut, individu menggunakan tradisi Meron sebagai aspek silaturahmi antar warga, utamanya para pekerja perantauan. Tradisi ini mendorong warga untuk saling berinteraksi sosial dengan beragam tujuannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Roma Ulinnuha, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Meron, Uborampe, Tradisi Grebeg
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 23 Dec 2016 09:51
Last Modified: 23 Dec 2016 09:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23249

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum