TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PENINGSETAN DALAM PROSESI KHITBAH DI DESA SAMBIROTO KECAMATAN PADAS KABUPATEN NGAWI

SOFIYAN SAORI, NIM. 12350038 (2016) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PENINGSETAN DALAM PROSESI KHITBAH DI DESA SAMBIROTO KECAMATAN PADAS KABUPATEN NGAWI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PENINGSETAN DALAM PROSESI KHITBAH DI DESA SAMBIROTO KECAMATAN PADAS KABUPATEN NGAWI)
12350038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (13MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PENINGSETAN DALAM PROSESI KHITBAH DI DESA SAMBIROTO KECAMATAN PADAS KABUPATEN NGAWI)
12350038_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dalam hukum Islam peminangan dikenal dengan istilah khitbah yang artinya permintaan atau pernyataan dari seorang laki-laki kepada pihak perempuan untuk menikahinya, baik dilakukan oleh laki-laki itu secara langsung maupun dengan perantara orang lain yang dipercayainya sesuai dengan ketentuan agama. Masyarakat Indonesia yang nota bene mempunyai beragam suku dan budaya yang berbeda satu sama lain tentu mempunyai adat atau hukum yang berbeda pula dalam menjalankan tradisi dan tingkah laku masyarakatnya, tidak terkecuali dalam hal peminangan. Seperti praktek peminangan atau khitbah di Desa Sambiroto Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi, praktek yang berlaku adalah diharuskan bagi orang yang ingin meminang untuk memberikan sejumlah harta atau masing-masing pihak baik dari pihak laki-laki dan pihak perempuan yang dalam masyarakat desa disebut dengan tradisi peningsetan. Penyusun memperoleh data-data hasil dari observasi dan wawancara kepada warga Desa Sambiroto. Metode yang digunakan penyusun adalah metode penelitian kualitatif sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif yang mana pendekatan ini mengarah kepada persoalan dotetapkannya sesuatu berdasarkan pada teks-teks al-Qur’an dan Hadis yang ada kaitannya dengan praktek peminangan yang terdapat unsur adat di dalamnya. Setelah mengumpulkan data-data dan menentukan pendekatan penelitian, penyusun menganalisi dengan cara berfikir induktif berdasarkan fakta-fakta khusus dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan kemudian digeneralisasikan sesuai dengan nash. Berdasarkan pendekatan dan metode yang digunakan, terungkap bahwa tradis peningsetan dalam prosesi khitbah di Desa Sambiroto sama sekali tidak bertentangan dengan hukum Islam. Dalam Al-Qur’an, Hadis, Ijtihad ulama, maupun kitab-kitab fikih hanya menerangkan anjuran meminang atau khitbah. Oleh karena itu, dengan tidak adanya nash yang menjelaskan secara terperinci bagaimana praktek khitbah secara Islami maka akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan tradisi adat ini. Masyarakat Desa Sambiroto mempunyai tradisi peningsetan dalam prosesi khitbah yang di dalamnya terdapat berbagai tahapan dan proses pelaksanaan yang berlaku, yang tentunya tradisi tersebut mengandung kearifan lokal di dalamnya. Dianggap tidak patut atau kurang patut bagi pasangan yang melakukan khitbah namun tidak melaksankan tradisi ini. Oleh karena itu demi menjaga keutuhan hubungan sosial kemasyarakatan, dalam tinjauan hukum Islam tradisi tersebut diperbolehkan atas dasar ‘urf dengan dibantu kaidah fikih al-Adah Muhakkamah yang berarti suatu adat tradisi dapat digunakan sebagai pedoman hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. MALIK MADANIY, M.A.
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, tradisi peningsetan, prosesi khitbah
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 29 Dec 2016 15:32
Last Modified: 29 Dec 2016 15:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23329

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum