Revisiting Indonesian public reactions against Danish cartoons depicting prophet Muhammad

Al Makin, . (2015) Revisiting Indonesian public reactions against Danish cartoons depicting prophet Muhammad. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, Vol. 5 (No. 2). pp. 195-229. ISSN 2089-1490

[img]
Preview
Text (Revisiting Indonesian public reactions against Danish cartoons depicting prophet Muhammad)
AL MAKIN - revisitingcartoon.pdf - Published Version

Download (345kB) | Preview
Official URL: http://dx.doi.org/10.18326/ijims.v5i2.195-229

Abstract

This paper revisits the case of cartoon controversy in 2006, particularly focusing on the way in which the Indonesian public reacted against the twelve Muhammad Danish cartoons by the Jylands-Posten published in September 30, 2005. The study remains relevant as the case reflects not only Muslims’ reaction against the blasphemy theologically but it also mirrors the new face of Indonesian Islam in the reform era which has given birth to a new free public space in which new differing ideologies emerged and were propagated in various media. This study particularly focuses on the selected thirteen op-ed pieces and one interview published by the Indonesian online media in January 2006— three pieces published by Hidayatullah, one posted in a personal website, two published by Kompas, two by The Jakarta Post, one by Gatra, three by Tempo, one op-ed and one interview by JIL (Islamic Liberal Network). My analysis of these works reveals two groups with different arguments: radical and conservative return to their theological foundation to retaliate the cartoonists who committed blasphemy against their prophet, whereas liberals and progressive Indonesians rely on reasoning and draw cultural values in expressing their appraisals of the vilifying images. Makalah ini berusaha mengkaji kembali kasus kontroversi kartun pada tahun 2006, terutama berfokus pada cara di mana masyarakat Indonesia bereaksi terhadap dua belas kartun Muhammad yang diterbitkan oleh surat kabar Denmark Jylands-Posten pada tanggal 30 September 2005. Studi ini tetap relevan sebagai kasus yang mencerminkan tidak hanya reaksi umat Islam terhadap penghujatan secara teologis tetapi juga mencerminkan wajah baru Islam Indonesia di era reformasi yang telah melahirkan ruang publik bebas baru di mana berbagai ideologi baru muncul dan disebarkan di berbagai media. Penelitian ini terutama fokus pada tiga belas buah edisi opini dan satu wawancara yang diterbitkan oleh media online Indonesia pada Januari 2006, yang terdiri dari tiga potong yang diterbitkan oleh Hidayatullah, yang diposting di sebuah situs pribadi, dua diterbitkan oleh Kompas, dua oleh The Jakarta Post, satu oleh Gatra, tiga Tempo, satu op-ed dan satu wawancara dengan JIL (Jaringan Islam Liberal). Analisis atas karya-karya ini mengungkapkan dua kelompok dengan argumen yang berbeda: kelompok radikal dan konservatif berpedoman pada landasan teologis mereka untuk membalas kartunis yang melakukan penghujatan terhadap nabi mereka, sedangkan kaum liberal dan progresif Indonesia mengandalkan penalaran dan menarik nilai-nilai budaya dalam mengekspresikan penilaian mereka atas gambar-gambar tersebut. Keywords: Danish Cartoon; Indonesian Islam; Public reaction; Theology; Cultural Argument

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Danish Cartoon; Indonesian Islam; Public reaction; Theology; Cultural Argument
Subjects: Masyarakat Islam
Divisions: Artikel (Terbitan Luar UIN)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 23 Jan 2017 08:49
Last Modified: 23 Jan 2017 08:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23692

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum