Merajut Kembali Toleransi

Daulay, Hamdan (2016) Merajut Kembali Toleransi. KR (Kedaulatan Rakyat), LXXII (p.12).

[img]
Preview
Text (Merajut Kembali Toleransi)
HAMDAN DAULAY - MERAJUT KEMBALI...P.12 NO. 077.pdf - Published Version

Download (217kB) | Preview

Abstract

Sejarah mencatat, Bangsa Indonesia yang plural, memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan kerukunan umat beragama. Dasar negara Pancasila dan semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’, menjadi modal penting dalam mewujudkan kerukunan di tengah pluralitas yang ada. Sejarah juga mencatat bagaimana kebesaran jiwa tokoh Islam yang rela menghapus tujuh kata dari sila pertama dalam piagam Jakarta demi persatuan dan kesatuan bangsa. Awalnya sila pertama Pancasila dalam konsep piagam Jakarta berbunyi : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’ at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Setelah tujuh kata tersebut dihapus, maka sila pertama Pancasila menjadi, Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut Alamsyah Ratu Perwiranegara, kerelaan tokoh-tokoh Islam menghapaus tujuh kata dalam sila pertama Pancasila adalah merupakan sumbangan luar biasa dalam mewujudkan kokohnya persatuan bangsa.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Merajut Toleransi, Toleransi
Subjects: Pendidikan
Divisions: Kliping
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 02 Feb 2017 15:49
Last Modified: 02 Feb 2017 15:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23856

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum