SEJARAH PERADABAN ISLAM Rekayasa Sejarah Daulah Bani Umayyah

Hak, Nurul (2012) SEJARAH PERADABAN ISLAM Rekayasa Sejarah Daulah Bani Umayyah. Buku, Vol. 1 (Cet. 1). Gosyen Publishing, Yogyakarta. ISBN 978-602-9018-28-8

[img] Archive (SEJARAH PERADABAN ISLAM Rekayasa Sejarah Daulah Bani Umayyah)
NURUL HAK - SEJARAH PERADABAN ISLAM.pdf - Other
Restricted to Registered users only until 30 March 2017.

Download (37MB)

Abstract

Dalam banyak karya sejarah Islam, baik karya sejarah Islam klasik maupun modern, potret Daulat'l Bani Umayyah hampir selalu buram dan menyandang citra negatif. Beberapa contoh pencitraan negatif tersebut rnisalnya sebutan dan stigma licik, perebut kekuasaan dari Khalifah 'Ali Bin Abu Talib, pembangkit kernbali sistem aristokrasi 'Arab Jahiliyah, sangat berorientasi kekuasaan dan mengutamakan kepentingan keluarganya1 dari umat Islam secara umum. Pencitraan negatif ini juga terjadi pada khalifah-khalifah (raja-raja) yang memerintahnya, seperti Mu'awiyah Bin Abu Sufyan {41-60 H./662-680 M.), pendiri daulah ini. Beliau juga dianggap sebagai khalifah (raja) yang bengis dan suka menggunakan cemeti atau pedang dalam menyelesaikan urusannya.2 Pencitraan yang lebih negatif lagi diberikan kepada putranya, Yazid Bin Mu'awiyah (60-64 H./680-684 M.)1 yang dikatakan sebagai seorang khalifah (raja) yang memperoleh kekuasaan dengan penuh tipu muslihat, pemabuk/ suka minumminuman keras, suka perempuan dan mengotori kota Madinah.3 Mu'awiyah Bin Yazid (64 H./684 M.) dicitrakan sebagai seorang khalifah yang lemah dengan julukan Abu Laila4 dan mati disebabkan terlalu banyak minum arak. Marwan Bin Hakam 64-65 H./684-685 M.) dicitrakan sebagai orang yang pertama kali menggunakan pedang agar dibai'at oleh kelompok yang tidak menyukainya. 'Abdul Malik Bin Marwan (65-85 H./ 685-705 M.) dan AlWalid Bin 'Abdul Malik Bin Marwan (86-96/706-715 M.) disebut-sebut seorang yang sangat bengis, kejam, keras, dan penganiaya.5 Sulaiman Bin Abdul Malik (96-99 H./ 715 M.-718 M.) dijuluki suka makan banyak secara berlebihan, bahkan konon dikatu.kan, beliau terbiasa langsung makan sesudah bangun tidur. Yazid Bin 'Abdul Malik (101-105 H./720-724 M.) dijuluki sangat suka perempuan, termasuk hamba sahaya yang dibelinya.6 Hisham Bin 'Abdul Malik (105-125 H./724-743 M.) disebutsebut sebagai seorang khalifah (raja) yang kasar, keras kepala, kejam, suka mengumpulkan kekayaan dan suka pacuan kuda, dengan menyatukan kudanya dan kuda milik orang lain sampai terkumpul empat ribu kuda.7 Al-Walid Bin Yazid Bin 'Abdul Malik (125-126 H./743-744 M.), sebagaimana Yazid Bin Mu'awiyah, dituduh sebagai seorang peminum, suka hura-hura, musik dan nyanyian. Dialah khalifah (raja) yang pertama kali mengimpor para musisi dan banyak artis dari luar negeri.8 Yazid Bin al-Walid (126 H./744-745 M.) dijuluki al-naqis (yang kurang),karena dituduh suka memotong gaji bulanan tentaranya. Yazid Bin al-Walid juga dikatakan sebagai khalifah (raja) yang menganut paham Mu'tazilah dalam persoalan Usul al-khamsah.9 Dari keseluruhan khalifah (raja) Daulah Bani Umayyah hanya Khalifah Umar Bin 'Abdul'Aziz dan Marwan Bin Muhammad (127-132/745- 750 M.) yang dianggap baik dari para khalifah (raja) Daulah Bani Umayyah, atau paling tidak tidak mendapatkan citra negatif, berkebalikan dengan para khalifah yang lainnya. Khalifah 'Umar Bin Abdul 'Aziz (99-101 H./718-720 M.) bahkan mendapatkan julukan al-Khulafa al-Rashidun yang ke-5, karena kesalehannya dan pemerintahannya yang dianggap melanjutkan para sahabat nabi yang empat (a1- al-Khulafa al-Rashidun) sebelumnya.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Sejarah peradaban Islam
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Buku
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Feb 2017 09:01
Last Modified: 03 Feb 2017 09:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23874

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum