SERANGGA DALAM AL-QUR’AN ( KAJIAN TAFSIR DENGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI)

ASEP SUPRIYANTO, NIM. 1420511007 (2016) SERANGGA DALAM AL-QUR’AN ( KAJIAN TAFSIR DENGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img] Text (SERANGGA DALAM AL-QUR’AN ( KAJIAN TAFSIR DENGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI))
1420511007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text (SERANGGA DALAM AL-QUR’AN ( KAJIAN TAFSIR DENGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI))
1420511007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Tesis ini berjudul Serangga dalam Al-Qur’an: Kajian Tafsir dengan Pendekatan Hermeneutika Muhammad ‘Abid Al-Jabiri. Penulis menggunakan obyek serangga karena beberapa alasan. Salah satunya ialah karena baru-baru ini muncul bebagai macam penyakit yang ditularkan oleh serangga, misalnya virus zika yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Sebelumnya nyamuk ini menyebarkan penyakit demam berdarah. Sebagaimana dilansir dalam berita liputan6.com edisi 3 Februari 2016, virus ini sudah menyebar di kawasan Amerika Latin terutama Brazil dan Colombia. Sekitar 4.000 bayi di Brazil lahir dengan kepala kecil (microchepaly) akibat virus ini. Serangga dalam jumlah tertentu memang sangat berguna bagi manusia dan mahluk hidup lainnya, namun apabila jumlahnya terlalu banyak akan sangat merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya. Misalnya saja lalat, lalat merupakan serangga tipe pengurai. Bayangkan jika di dunia ini tidak ada lalat, bangkai binatang dan manusia akan tetap utuh karena tidak ada belatung (tahap metamorfosis lalat setelah telur menetas) yang memakannya. Apabila banyak binatang yang mati berserakan, maka wabah penyakit menjadi semakin tidak terkendalikan. Dalam menjelaskan ayat-ayat tentang serangga, penulis menggunakan analisis penafsiran yang digagas oleh ‘Abid al-Jabiri, yakni penafsiran berdasarkan tartib nuzul . Selain itu, untuk mendapatkan makna yang obyektif dari ayat tersebut, penulis menggunakan konsep al-fasl dan dilanjutkan dengan konsep al-wasl . Konsep al-fasl bertujuan untuk mengetahui bagaimana Al-Qur’an menjelaskan dirinya sendiri. Sedangkan konsep al-wasl bertujuan untuk mengetahui relevansi pada zaman di mana seorang penafsir berada. Setelah menerapkan metode penafsiran tersebut penulis menemukan beberapa hal yang menarik, yaitu; Pertama, pemilihan kata yang digunakan Al- Qur’an mempunyai makna tersembunyi, yang mana pada zaman ketika ayat ini diturunkan belum banyak diketahui. Misalnya, lalat di dalam ayat Al-Qur’an disebutkan bahwa tidak ada yang mampu mengambil sesuatu yang sudah diambil oleh lalat. Setelah diteliti oleh para ilmuwan, ternyata lalat merupakan hewan yang paling lihai dalam hal penerbangan, ia mampu terbang ke samping, majumundur, atas-bawah dengan cepat bahkan ia bisa terbang terbalik di langit-langit dan kecepatan kepakan sayap lalat mencapai 1.000 kali per detik. Kedua, terdapat nilai filosofis yang tinggi ketika Al-Qur’an menyebutkan tentang serangga. Ketiga, apabila ayat tentang serangga tersebut dikumpulkan menjadi satu berdasarkan tartib nuzul yang digagas oleh ‘Abid al-Jabiri maka akan ditemukan rangkaian cerita yang harmonis, meskipun sebenarnya ayat tersebut berada pada surat yang berbeda. Keempat, di dalam keharmonisan rangkaian cerita tersebut terdapat pesan teologis yang begitu dalam, yakni pertama Al- Qur’an menyebutkan keadaan manusia yang bimbang, kemudian manusia dikenalkan adanya tuhan yang telah memberikan banyak karunia dan setelah itu tuhan menjelaskan bahwa ia adalah Allah, dan hanya kepada-Nyalah manusia hendaknya menyembah.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Phil. Sahiron, M.A.,
Uncontrolled Keywords: Hermeneutika, serangga, Al-Qur'an
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 10 Feb 2017 09:12
Last Modified: 10 Feb 2017 09:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23963

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum