SIGHAT AL AMR WA AL NAHY FI SURAT AL NABAWIY (DIRASAH TAHLILIYYAH FI 'ILM AL MA'ANIY)

SITI KHUNAIFIH, NIM. 12110012 (2016) SIGHAT AL AMR WA AL NAHY FI SURAT AL NABAWIY (DIRASAH TAHLILIYYAH FI 'ILM AL MA'ANIY). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (SIGHAT AL AMR WA AL NAHY FI SURAT AL NABAWIY (DIRASAH TAHLILIYYAH FI 'ILM AL MA'ANIY))
12110012_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SIGHAT AL AMR WA AL NAHY FI SURAT AL NABAWIY (DIRASAH TAHLILIYYAH FI 'ILM AL MA'ANIY))
12110012_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (675kB)

Abstract

Surah an-Nur merupakan salah satu surah dalam Alquran yang terdiri dari 64 ayat. Ayat-ayat dalam Surah an-Nur menjelaskan tentang hukum-hukum dan petunjuk Allah bagi manusia. Selain itu, dalam surah an-Nur juga mengandung kalimat-kalimat perintah dan larangan seperti perintah menghukum orang-orang yang melakukan zina, perintah memberi salam sebelum memasuki rumah orang lain, serta larangan memasuki rumah orang lain tanpa seizin pemiliknya, dsb. Penulis menggunakan teori ilmu ma’any untuk menganalisis kalimat-kalimat perintah (amr) dan larangan (nahy) serta bentuk dan makna yang terdapat dalam surah an-nur. Ilmu ma’any adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan susunan perkataan bahasa arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi. Dalam pembahasan ilmu ma’any terdapat kalimat perintah (amr) dan larangan (nahy). Sighot Amr adalah suatu tuntutan untuk melakukan sesuatu dari pihak yang lebih tinggi kedudukannya kepada pihak yang lebih rendah dengan disertai keharusan. Sedangkan sighot nahy adalah larangan untuk melakukan suatu perbuatan dari pihak yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah tingkatannya dengan kalimat yang menunjukkan atas hal itu. Setelah melakukan penelitian tentang sighot amr dan nahy dalam surah an-Nur, penulis mendapatkan beberapa hasil yang merupakan kesimpulan dari skripsi ini, di antaranya: Dalam sighot amr terdapat dua bentuk amr yaitu fi’il amr berjumlah dua puluh amr, dan fi’il mudhori’ yang dibarengi lam amr berjumlah sembilan amr. Sedangkan dalam sighot nahy terdapat satu bentuk nahy yaitu penggunaan fi’il mudhori’ yang dibarengi dengan la nahiyah berjumlah sepuluh nahy. Dan dalam makna amr terdiri dari enam belas makna asli dan tiga belas makna amr yang keluar dari makna aslinya dan menunjukkan makna lain, seperti: al-irsyad berjumlah sebelas, at-ta’dib berjumlah satu dan at-tahdid berjumlah satu. Sedangkan dalam makna nahy terdiri dari empat makna asli dan enam makna nahy yang keluar dari makna aslinya dan menunjukkan makna lain, seperti: al-irsyad berjumlah empat, attahdid berjumlah satu dan ad-dawam berjumlah satu . Kata kunci: Sighot amr, sighot nahy, ilmu ma’any, Alquran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Moh. Habib, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Sighot amr, sighot nahy, ilmu ma’any, Alquran.
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 13 Feb 2017 15:18
Last Modified: 13 Feb 2017 15:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23988

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum