NILAI DAN FUNGSI DALAM TRADISI NYADRAN DI PADUKUHAN GEJAYAN, CONDONGCATUR, DEPOK, KABUPATEN SLEMAN

DENI AGUNG SATRIA, NIM. 10120027 (2017) NILAI DAN FUNGSI DALAM TRADISI NYADRAN DI PADUKUHAN GEJAYAN, CONDONGCATUR, DEPOK, KABUPATEN SLEMAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NILAI DAN FUNGSI DALAM TRADISI NYADRAN DI PADUKUHAN GEJAYAN, CONDONGCATUR, DEPOK, KABUPATEN SLEMAN)
10120027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NILAI DAN FUNGSI DALAM TRADISI NYADRAN DI PADUKUHAN GEJAYAN, CONDONGCATUR, DEPOK, KABUPATEN SLEMAN)
10120027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (921kB)

Abstract

Nyadran merupakan tradisi Jawa yang telah berakulturasi dengan Islam. Di padukuhan Gejayan, pelaksanaan tradisi Nyadran meliputi dari besik desa, kenduri atau selamatan, kemudian acara inti yakni kirim doa. Keunikan tradisi Nyadran di padukuhan Gejayan adalah masih terjaganya keberlangsungan tradisi oleh masyarakat yang majemuk keyakinan dan tingkat sosial-ekonominya. Oleh karenanya, prosesi Nyadran di padukuhan Gejayan pun mengalami beberapa penyesuaian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap adanya nilai dan fungsi yang terkandung pada tradisi Nyadran di padukuhan Gejayan. Selain nilai dan fungsi, tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap latar belakang munculnya tradisi Nyadran di padukuhan Gejayan. Penelitian ini menggunan teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Talcot Person. Dalam teori ini dijelaskan bahwa suatu sistem sosial didasarkan pada suatu kebragaman para aktor individu yang berinteraksi satu sama lain di dalam suatu situasi yang setidaknya mempunyai aspek fisik atau lingkungan, para aktor termotivasi ke arah optimisasi kepuasan dan relasi mereka dengan suatu sistem simbol-simbol yang terstruktural dan dianut bersama secara budaya. Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi. Dalam pendekatan antropologi peneliti masuk dan membaur dengan pelaku budaya, ikut serta dan ikut menjadi pelaku budaya dan merasakan budaya dari dalam guna mengetahui data yang ada di dalam masyarakat. Untuk mempermudah penelitian ini, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk menunjang pendekatan antropologi, maka penelitian kualitatif dianggap lebih tepat. Penelitian ini menggunakan tahaptahap diantaranya, pengumpulan data, dan analisa data. Pengumpulan data didapat dari hasil wawancara dan pengamatan selama peneliti membaur dengan masyarakat pelaku budaya, dan analisa data yaitu dengan cara menyeleksi hasil wawancara dengan mendiskripsikan berdasarkan apa yang ada di lapangan. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan meliputi. Pertama adalah latar belakang munculnya tradisi Nyadran di padukuhan Gejayan. Perkembangan tradisi Nyadran di padukuhan Gejayan, tidak lepas dari ke Istimewaan Kesultanan Yogyakarta dalam mengembangkan budaya Jawa- Islam dan mengajarkan nilai-nilai kepada generasi mudanya. Kedua adalah perkembangan atau pembaruan yang terdapat tradisi Nyadran pada tahun 2010 sampai pada 2015, yang mana pada tahun tersebut terdapat sebuah pembaruan berupa kegiatana kirim doa yang terjadwal berdasarkan agama masing masing. Ketiga adalah adanya nilai-nilai yang terkandung, dan yang terjaga di dalam tradisi Nyadran, nilai tersebut meliputi nilai agama, budaya, dan sosial. Nilai tersbut tidak berubah walau pun terdapat pembaruan pada prosesi kirim doanya. Keempat adalah mengungkap fungsi dari tradisi Nyadran di padukuhan Gejayan bagi pelakunya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Sujadi M.A.
Uncontrolled Keywords: NYADRAN
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Mar 2017 09:00
Last Modified: 10 Mar 2017 09:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24409

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum