MASJID PATHOK NEGORO MLANGI: RESPON MASYARAKAT MLANGI TERHADAP RENOVASI MASJID TAHUN 2012 M

UMI AZIZAH, NIM. 13120001 (2017) MASJID PATHOK NEGORO MLANGI: RESPON MASYARAKAT MLANGI TERHADAP RENOVASI MASJID TAHUN 2012 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MASJID PATHOK NEGORO MLANGI: RESPON MASYARAKAT MLANGI TERHADAP RENOVASI MASJID TAHUN 2012 M)
13120001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MASJID PATHOK NEGORO MLANGI: RESPON MASYARAKAT MLANGI TERHADAP RENOVASI MASJID TAHUN 2012 M)
13120001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (966kB)

Abstract

Masjid merupakan salah satu tempat beribadah umat Islam, terutama untuk menjalankan sholat berjamaah lima waktu. Masjid Pathok Negoro Mlangi selain digunakan sebagai tempat sholat berjamaah, juga digunakan sebagai pusat penyebaran agama Islam di Mlangi. Status Masjid Pathok Negoro Mlangi berada di bawah naungan Kesultanan Yogyakarta. Masjid ini juga dijadikan sebagai warisan budaya dan digolongkan kedalam bangunan cagar budaya yang dilindungi dengan UU No 10 Tahun 2010. Sehingga tidak sembarangan orang bisa mengubah bentuk bangunan tersebut. Pada tahun 1985, Masjid Pathok Negoro Mlangi direnovasi oleh masyarakat Mlangi. Hasil renovasi tersebut menjadikan bangunan masjid dengan arsitektur modern. Sehingga ciri khas bangunan masjid sebagai masjid kagungan dalem tidak tampak, meskipun atap utama masjid dipertahankan dengan meninggikan lebih tinggi dari atap serambi masjid. Permasalahan mencuat ketika Sultan Hamengku Buwono IX menginstruksikan para pengurus masjid untuk mengembalikan bangunan masjid kebentuk asalnya. Instruksi Sultan banyak menuai respon dari masyarakat Mlangi, respon tersebut ada yang pro dan kontra. Instruksi Sultan untuk mengembalikan bangunan masjid kebentuk asalnya baru terlaksana pada tahun 2012, setelah mengalami berbagai respon dari masyarakat Mlangi. Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi beberapa tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sebagai alat analisis penulis menggunakan teori konflik sosial oleh Dean G Pruit dan Jeffrey Z. Rubin. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa motif dilakukannya renovasi pada tahun 2012 adalah, untuk mengembalikan ciri khas bangunan Masjid Pathok Negoro Mlangi sebagai masjid kagungan dalem. Renovasi tersebut menuai respon dari masyarakat Mlangi, baik dari golongan tokoh agama maupun dari golongan masyarakat Mlangi biasa. Dalam golongan tokoh agama terdapat dua kubu, yaitu kubu yang pro dan kubu yang kontra terhadap instruksi Sultan. Dalam golongan masyarakat biasa mayoritas menolak instruksi Sultan, tetapi ada sebagian yang pro terhadap instruksi Sultan. Respon tersebut muncul disebabkan adanya perbedaan persepsi di antara kedua belah pihak. Sultan memiliki kepentingan untuk mempertahankan bangunan Masjid Pathok Negoro Mlangi sebagai masjid kagungan dalem, sedangkan masyarakat Mlangi memiliki kepentingan untuk mempertahankan bangunan masjid yang telah direnovasi pada tahun 1985.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Soraya Adnani, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Masjid
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Mar 2017 10:00
Last Modified: 10 Mar 2017 10:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24429

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum